Tinta Media

Selasa, 02 Januari 2024

Dakwah dan Mengerahkan Tentara untuk Jihad Fisabilillah adalah Kewajiban Seluruh Umat Islam



Tinta Media - "Dakwah dan mengerahkan tentara untuk jihad fisabilillah adalah kewajiban kita semua," Ulama Aswaja Garut Jawa Barat Kiyai Ajengan Ustadz Suwar Abu Zulfan dalam acara Multaqo Ulama Jawa Barat, yang dihadiri ulama dan tokoh masyarakat dari berbagai kota di Jawa Barat secara Hybrid, dalam Muhasabah dan Tausiyah Akhir Tahun 2023: Tinggalkan Sistem Jahiliyah, Sekularisme -Kapitalisme - Demokrasi, Tegakkan Islam Kaffah dalam Naungan Khilafah," melalui kanal Youtube Rayah TV, Rabu (27/12/2023). 

Ia mengatakan, para tentara, para militer, menjadi orang-orang yang mulia disisi Allah. "Allah menjanjikan ketika kalian jihad di jalan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa kalian akan mendapatkan tempat yang terbaik di surga Adn," tegasnya. 

Selain seruan jihad pada para tentara dan militer, ia juga menyeru untuk segera memberikan loyalitas pada dakwah, mendukung syariah dan Khilafah. "Dan seharusnya kita bersama sama menegakkan Khilafah," pungkasnya.[] kang Apin.

FIWS : Skenario Amerika di Gaza Palestina Mirip dengan Skenario di Bosnia


Tinta Media - Terkait dengan skenario Amerika terhadap genosida di Gaza Palestina, Direktur FIWS (Forum on Islamic World Studies) Farid Wadjdi mirip dengan skenario Amerika di Bosnia. 

“Kalau kita lihat memang skenario Amerika di Gaza itu kemungkinan mirip dengan skenario di Bosnia," tuturnya dalam Kabar Petang : Bongkar Siasat Amerika Atas Palestina, Kamis (28/12/2023) di kanal YouTube Khilafah News.


Menurut Farid, Skenario Amerika dengan melibatkan penguasa Arab dalam mendukung gencatan senjata supaya Gaza menjadi wilayah yang senantiasa ada dalam kendalinya. 

“Amerika akan membiarkan pembantaian di Gaza Palestina sampai pada puncak tertinggi kemudian Amerika menekan Netanyahu, nanti penguasa-penguasa Arab  dilibatkan  supaya dianggap berperan penting dan berjasa untuk  mendukung kebijakan Amerika yang disebut dengan gencatan senjata, kemudian memastikan Gaza itu menjadi wilayah kalau tidak dikendalikan oleh entitas penjajah Yahudi, menjadi kawasan internasional yang dijaga oleh pasukan internasional atas nama PBB atau dijaga oleh penguasa-penguasa Arab,” bebernya. 

Menurutnya, skenario ini seperti yang sudah dilakukan Amerika terhadap Bosnia, melibatkan NATO  seolah-olah mereka menjadi pahlawan sekaligus menunjukkan eksistensi NATO dalam menjaga keamanan Eropa. 

“Amerika mendesain pembiaran terhadap pembantaian umat Islam di Bosnia pada jumlah yang besar, kemudian NATO seolah-olah menjadi pahlawan menghentikan pembantaian itu, padahal NATO sebenarnya sejak awal bisa menghentikannya tapi harus ada alasan bagi NATO untuk turun karena korbannya yang semakin besar, sekaligus menunjukkan eksistensi NATO bahwa NATO masih dibutuhkan di Eropa bukan dalam kerangka berhadapan dengan Soviet yang sudah runtuh tapi untuk menjaga keamanan Eropa,” jelasnya. 

Menurut Farid, ini desain mereka tapi ada desain yang lebih baik dari Allah Swt. 

“Ini desain mereka, tapi ada desain lain dari Allah Swt. wayamkuruna wayamkurullahu wallahu khoirul makirin, kalau Allah sudah menolong maka tidak ada yang bisa mengalahkan kaum muslimin, ini tinggal menunggu waktu saja,” ujarnya. 

Menurutnya, di antara kondisi yang berada di luar skenario Amerika atas Gaza Palestina yang mungkin terjadi meliputi tiga hal yakni pertama, akan terjadinya pergolakan di Timur Tengah. Kedua, semakin menguat kesadaran bahwa umat Islam membutuhkan Khilafah. Ketiga, muncul kesadaran bahwa umat Islam sebenarnya umat yang kuat kalau didasarkan kepada keimanannya. 

“Pertama, pengkhianatan penguasa-penguasa Arab sekarang justru membuat polarisasi antara penguasa dengan rakyatnya dan ini akan menjadi pemantik pergolakan di Timur Tengah, di mana mereka melihat di depan mata mereka bagaimana penguasa-penguasa Arab itu berkhianat membiarkan saudara-saudara mereka dibunuh dan dibantai,” 

“Kedua, semakin menguatnya kesadaran bahwa umat Islam membutuhkan Khilafah ‘ala minhajjin nubuwah. PBB tidak bisa diharapkan dan persatuan yang dibutuhkan oleh umat sekarang ini adalah persatuan di bawah naungan Khilafah ‘ala minhajjin nubuwah,” 

“Ketiga, semakin muncul kesadaran bahwa umat Islam ini sebenarnya umat yang kuat kalau berdasarkan kepada keimanannya. Berhadapan dengan Hamas saja yang beriman yang itu bukan negara, sejatinya mereka telah mengalami kekalahan yang cukup  besar, demikian juga bagaimana Amerika menghadapi Taliban saja di Afghanistan tidak bisa disebut sebagai sebuah negara, Amerika mengalami kekalahan besar sehingga harus menarik diri termasuk di Timur Tengah misalkan, apalagi kalau umat Islam bersatu di bawah naungan kekuatan politik negara, ini akan menjadi ancaman yang sangat besar bagi eksistensi penjajah Yahudi, sekaligus akan menghilangkan penderita kaum muslimin bukan hanya di Palestina, tapi juga di negeri-negeri Islam yang ditindas, jadi ini adalah skenario lain yang sangat mungkin terjadi,” pungkasnya. [] Evi

Aab Elkarimi: Muslim Gaza akan Mulia sebagai Syuhada



Tinta Media - Influencer Dakwah Aab Elkarimi memandang bahwa kaum muslimin di Gaza akan mulia sebagai syuhada. 

"Mereka akan diam di sana, lalu satu per satu akan wafat dan mulia sebagai syuhada. Dan rasa-rasanya mereka juga enggak akan kehilangan masa depan, mimpi-mimpi dan kemuliaan mereka," ujarnya dalam tayangan Aspirasi: Mulai Jenuh? Di kanal YouTube Justice Monitor, Selasa (26/12/2023).

Ia menyampaikan, syahid adalah predikat yang mulia. Maka, Aab menuturkan, rasa-rasanya para syuhada (di Gaza) tidak layak dikasihani dan menjadi komoditas air mata.

"Tapi justru, bukankah kita yang amat perlu dikasihani? Kita yang mulai kehilangan rasa kemanusiaan kita. Lalu kita disibukkan dengan soalan yang remeh, soalan yang saling jilat dan saling sikut. Kita menyembah sesama manusia, kita khawatir dan overthinking pada masa depan yang..., entahlah!" tuturnya.

Lalu sambung Aab, di tengah kehidupan kita (kaum Muslimin) di luar Palestina, merebaklah ayah yang bunuh anak, mertua perkosa menantu, suami mutilasi istri dan marak bunuh diri karena pinjol dan judi slot. "Justru bukankah kita yang amat perlu dikasihani?" tanyanya lagi.

Sekarang, lanjut Aab, saat banyak kaum muslimin yang masih punya kesehatan dan kekuatan, tapi tak ada terbesit jiwa kepahlawanan dan sikap kelaki-lakian.

"Malah kita galang koloni, bangun dinasti, saling pegang kartu As untuk selamatkan citra diri," sesalnya.

Dan tidak terasa, hitung Aab, sudah 78 hari genosida dan penghancuran di Gaza, Palestina terjadi.

"Dan kita masih tak bisa ngapa-ngapain. Tapi rasa-rasanya, bukankah kita yang justru perlu diapa-apain," pungkasnya mengakhiri. [] Muhar

Influencer Dakwah: Banyak yang Mengendur dan Lupa terhadap Persoalan di Palestina



Tinta Media - Influencer Dakwah Aab Elkarimi berujar, banyak yang mulai mengendur dan lupa terhadap persoalan di Palestina.

"Awalnya kita sedih, kita keras protes, tapi belakangan banyak yang mengendur dan banyak yang lupa," ujarnya dalam tayangan Aspirasi: Mulai Jenuh? Di kanal YouTube Justice Monitor, Selasa (26/12/2023).

Aab menuturkan, sudah 78 hari sejak pengeboman Gaza oleh penjajah zionis Yahudi. "Kita menghitung satu, kedua, ketiga, hingga sekarang sudah 20.000 nyawa syahid dan 58.000 terluka," ucapnya.

Lalu, sambung Aab, kematian manusia yang sebanyak itu pelan-pelan hanya dimaknai sebatas angka. "Dan kita sibuk kembali dengan urusan-urusan kita. Kita sibuk dengan debat politik (demokrasi), kita harus mati-matian membela   dan wajib saling cela," ucapnya.

Dan bersamaan dengan hari-hari yang padat dan super sibuk itu, terang Aab, bangsa kera zionis masih saja terus membombardir hingga ke selatan Gaza, tepatnya wilayah Rafah.

Ia pun mengingatkan kembali soal berbagai kepahitan di Palestina. "Soal rasa sakit tertimbun runtuhan. Soal pemandangan getir melihat detik demi detik kematian anak-anak tercinta. Soal kabar anak yang baru pulang dari pasar dan mendapati semua anggota keluarganya syahid terbunuh," ucapnya.

Atau lanjut Aab, soal perasaan sepi kehilangan keluarga dan tubuh yang letih sekali tak terkira. 

"Atau soal masa depan yang terenggut karena indra yang cacat," pungkasnya. [] Muhar

Analis: Allah SWT Turunkan SDA untuk Menyejahterakan Rakyat



Tinta Media - Analis Politik dan Media Hanif Kristianto menilai bahwa ketika Allah menurunkan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah itu agar bisa menyejahterakan dan menghidupi rakyat. 

"Sebetulnya ketika Allah SWT telah mengaruniakan SDA yang melimpah di negeri Indonesia ini sebenarnya ada modal di situ untuk bisa menyejahterakan dan menghidupi rakyatnya," tuturnya dalam acara Kabar Petang dengan tema Refleksi Akhir Tahun: Harapan Hanya Kepada Islam di kanal Youtube Khilafah News Jumat (29/12/23). 

Menurutnya, tinggal penguasanya yang menggunakan modalnya ini, dipakai dengan baik sehingga tidak boncos atau tidak. 

"Nah kalau boncos ya tadi tidak ada jaminan bagi rakyatnya untuk sejahtera. Jadi kata sejahtera itu sangat jauh dari kehidupan kita" ujarnya. 

Padahal, sambungnya, ada kewajiban negara yang di situ harus dilakukan yakni kewajiban dalam memenuhi yakni sandang, papan, dan pangan pada rakyatnya. 

"Bahkan air kemudian bumi dan apa-apa terkandung di dalam bumi negeri ini, itu harus diberikan sebesar-besarnya pada kemakmuran dan kebermanfaatan rakyatnya," bebernya. 

Makanya, jika diamati ungkapnya, ada kesalahan pengelola negara yang tidak mengelola sumber daya alam secara utuh justru malah diberikan kepada asing, bahkan negeri ini hanya menjual barang mentah dan membeli barang jadi yang nilainya itu sangat mahal. 

"Jadi kalau kita amati dari sisi bidang energi, nanti pengelolaan itu juga akan berkaitan dengan Undang-Undang yang imperalistik, menyerahkan pengelolaan SDA nya kepada pihak swasta ataupun asing, bahkan swastanisasi beberapa perusahaan-perusahaan ini ada kaitannya dengan keputusan politik," pungkasnya. [] Setiyawan Dwi.
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab