Allah Tidak Memanggil Orang yang Mampu Tapi Allah Memampukan Orang yang Terpanggil - Tinta Media

Rabu, 13 Juli 2022

Allah Tidak Memanggil Orang yang Mampu Tapi Allah Memampukan Orang yang Terpanggil


Tinta Media - Terkait ibadah haji,  Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung  Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) mengatakan, Allah tidak memanggil orang yang mampu tapi Allah memampukan orang yang terpanggil.

“Allah tidak memanggil orang-orang yang mampu, tapi Allah memampukan orang-orang yang terpanggil. Karena itu, sebagai Muslim kita siapkan diri menjawab panggilan Allah untuk berhaji,” ungkapnya di akun telegram pribadinya, Senin (11/7/2022)

YRT mengutip Al-Quran surat Ali ‘Imran ayat 97. Allah SWT berfirman 

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ  الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari kewajiban  haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

“Dalam ayat ini, perintah haji diawali dengan kata ‘walillah’. Ini menunjukkan bahwa panggilan haji adalah hal yang spesial karena langsung memuat asma Allah. Sehingga siapa pun yang menjalankan ibadah haji haruslah menata niat dengan baik, lillahi ta’ala (hanya karena Allah),” jelasnya.

Takwa

YRT juga menegaskan, tidak ada bekal yang lebih baik dari takwa karena saat melaksanakan rangkaian rukun ibadah haji, jamaah harus menanggalkan semua identitas keduniawiannya. Semua hanya mengenakan dua kain ihram dan sebagai simbol kepasrahan tanpa membawa identitas dunia.

Talbiyah

Menurut YRT, talbiyah adalah bacaan tertentu yang khas dilafalkan oleh jamaah haji di tanah suci sesaat setelah jamaah haji berniat ibadah haji. “Lafazh talbiyah dibaca lantang dan terus menerus oleh jamaah haji hingga melontar jumrah aqabah pada 10 Dzulhijjah,” imbuhnya seraya  menyampaikan kalimat talbiyah yang masyhur dilafalkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat,

 لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu.”

“Pada lafazh talbiyah, nampak bahwa kedatangan jamaah haji adalah dalam rangka memenuhi panggilan Allah,” tandasnya.

Furoda

Terkait visa haji Furoda, YRT mengatakan  visa haji furoda adalah salah satu jenis visa haji non kuota yang penetapannya langsung dari pemerintah Arab Saudi. Istilah lainnya haji undangan.

“Kalau haji regular itu haji kuota untuk setiap negara.  Ada lagi yang tidak resmi, namanya visa ziarah atau visa umal. Kalau ketahuan beresiko. Itu yang saya ketahui,” ungkapnya.

“Jadi bisa berangkat haji saja sudah harus bersyukur, baik dengan visa haji regular kuota negara maupun visa haji non kuota (visa haji furoda),” pungkasnya.[] Irianti  Aminatun
 
 
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :