Tinta Media

Minggu, 31 Desember 2023

UIY: Muslim Rohingya Terpaksa Pergi karena Tertindas



Tinta Media - Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto mengatakan bahwa muslim Rohingya terpaksa pergi dari tempat asalnya karena tertindas.

"Kita harus memahami bahwa mereka itu pergi terpaksa, dengan terpaksa dan juga dalam suasana ketertindasan yang luar biasa," tuturnya dalam video bertajuk Penderitaan Umat Islam Rohingya Sebagai Masalah Asing, Ahad (24/12/2023) di kanal YouTube Justice Monitor.

Menurutnya, orang-orang Rohingya, dari lepas kontroversi, mereka ini adalah orang-orang yang tertindas. "Dia terpaksa pergi dari tempat asalnya, dari tempat kediamannya oleh karena tak lagi mampu menanggung kezaliman yang luar biasa yang dilakukan oleh rezim Aung San Suu Kyi," ungkapnya. 

"Rumah mereka dibakar, kemudian mereka ada yang dipaksa melepaskan kerudung, dipaksa puasa harus buka. Jadi mereka harus pergi," imbuhnya.

Menurutnya, hal itu sesuai dengan tuntunan agama bahwa kalau dizalimi, harus mempertahankan kehormatan, jiwa, harta dan utamanya adalah agama. 

Maka kemudian, lanjutnya, Syaikh Ibnu Hajar al-Asqalani menyebut hijrah sebagai menyelamatkan agama dari fitnah. "Jadi bolehlah ini disebut semacam hijrah," pungkasnya.[] Ajira

Inilah Penyebab Ketergantungan Utang kepada Negara Lain..



Tinta Media - Pengamat Ekonomi Dr. Fahrur Ulum mengungkap, penyebab
ketergantungan utang kepada negara lain dan itu sangat berbahaya bagi satu negara, adalah politik keuangan yang dianut oleh negara-negara berkembang. 

"Penyebabnya adalah politik keuangan yang dianut oleh negara-negara berkembang," ujarnya dalam Kabar Petang: Parah! Ini Yang Akan Terjadi Jika RI Krisis Utang, Kamis (28/12/2023) di kanal Youtube Khilafah News. 

Fahrur menilai negara berkembang secara politik ekonominya, politik keuangannya selalu menggunakan defisit anggaran dengan mengejar pertumbuhan ekonomi. 

"Mengorbankan banyak hal termasuk harus terus menambah hutang untuk mengejar pertumbuhan ekonomi," ulasnya. 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara-negara miskin, negara-negara berkembang itu sering kali pertumbuhan yang menggelembung saja. 

"Pertumbuhan tersebut tidak langsung berkaitan dengan ekonomi riil masyarakat tetapi pertumbuhan di situ adalah pertumbuhan dalam sektor keuangan," imbuhnya. 

Fahrur menyimpulkan politik keuangan yang dianut dengan mengedepankan pertumbuhan apalagi pertumbuhannya pada sektor keuangan, kemudian harus melakukan hutang itu yang menjadikan penyebab hutang terus bertambah dan krisis tidak akan pernah selesai. [] Muhammad Nur

Solusi Bebaskan Palestina dan Negeri Islam Lainnya yang Dijajah, Tiada Pilihan Lain Selain Jihad dan Khilafah



Tinta Media - Solusi bebaskan Palestina dan negeri-negeri Muslim lainnya dari penjajahan secara militer itu tiada pilihan lain selain jihad dan khilafah. Jihad untuk mengusir entitas penjajah dari negeri kaum Muslim dan khilafah untuk memastikan negeri-negeri tersebut merdeka secara hakiki. Itulah solusi syar'i-nya.

Sedangkan secara faktual, memang tidak ada satu pun rezim negara bangsa di dunia Islam yang berdiri di atas puing-puing Khilafah Utsmani yang dapat diandalkan untuk mengenyahkan penjajahan di Palestina.

Bahkan rezim AS dan Eropa malah melegitimasi genosida brutal Zionis Yahudi ke Gaza dengan dalih sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Padahal, secara faktual Hamas itu hanyalah membela diri dari pendudukan dan pembantaian yang kerap dilakukan anak emas negara Kristen Amerika Serikat kepada tanah dan penduduk Palestina selama puluhan tahun sejak negara Kristen Inggris membidani kelahiran entitas Zionis Yahudi di negeri yang diberkahi tersebut.

Hebatnya, rezim dunia Islam bukan hanya diam tetapi secara aktif membantu entitas penjajah Yahudi dengan terus menjalin hubungan ekonomi, alih-alih mengerahkan pasukan untuk berjihad membebaskan tempat suci umat Islam ketiga tersebut. Sedangkan rezim AS dan Eropa mengerahkan militernya untuk menyokong Zionis Yahudi.

Maka sangat aneh bila ada orang Islam yang masih berharap pada mereka untuk membela Palestina. Tiada pilihan lain, umat Islam memang harus bahu membahu menegakkan khilafah (kepemimpinan umum kaum Muslim sedunia yang menerapkan syariat Islam secara kaffah di dalam negeri serta menjadikan dakwah dan jihad sebagai asas politik luar negerinya).

Di bawah komando khalifah (kepala negara khilafah), kaum Muslim sedunia dimobilisasi berjihad untuk mengenyahkan entitas penjajah di Palestina dan negeri-negeri Islam lainnya yang juga saat ini tengah dijajah entitas penjajah lainnya, termasuk Arakan (Muslim Rohingya) yang dijajah rezim Budha Myanmar, Turkistan Timur (Muslim Uighur) yang dijajah rezim komunis Cina, dan Muslim Kashmir-Jammu yang dijajah rezim Hindu India. Allahu Akbar![]

Depok, 15 Jumadil Akhir 1445 H | 28 Desember 2023 M

Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis

Aborsi Semakin Laris Berkat Buah Busuk Sistem Sekuler Liberalis


Tinta Media - Miris, itulah kalimat pertama yang terucap jika melihat pergaulan dan tingkah laku kaum muda-mudi saat ini, bukannya malu mereka justru berani bermesraan layaknya pasutri di depan umum. Hamil di luar nikah bahkan seperti menjadi tren masa kini, yang perlu mereka pamerkan ke dunia maya sebagai ajang eksistensi diri. 

Ada juga para wanita yang menjajakan kecantikan dan tubuhnya lewat aplikasi, dengan tarif yang berbeda-beda, mereka bangga bisa punya penghasilan sendiri. Memiliki barang-barang branded, dan gadget berlogo apel mereka jadikan obsesi, sehingga harus dimiliki walau mengorbankan harga diri. Serendah inikah  mental para penerus generasi? 

Dalam laman Medcom.id (21/12/2023). Di Jakarta, polisi berhasil membongkar praktik aborsi ilegal dan menangkap 5 orang pelaku, termasuk yang berperan sebagai dokter. Para pelaku ternyata tidak memiliki latar belakang medis sama sekali, mereka hanya lulusan SLTA dan SMP. 

Para pelaku ini telah membuka praktik selama dua bulan dan telah melakukan aborsi ilegal sebanyak 20 kali. Hebatnya meski tanpa pengalaman dibidang kesehatan mereka mematok tarif mulai dari harga 10 juta sampai 12 juta rupiah. 

Janin-janin malang hasil aborsi tersebut mereka letakkan di dalam lemari , ada yang ditemukan di tempat pembuangan dan sebagian janin juga dibuang ke kloset. Sungguh biadab sekali mereka tega membunuh calon bayi malang tak berdosa yang bahkan belum sempat melihat dunia. 

Akibat Kehidupan Sekuler Liberal 

Tanpa pengalaman medis tentu sangat berisiko dalam menangani proses persalinan, apalagi dalam hal nista seperti ini yakni membunuh dan mengeluarkan paksa calon bayi dari rahim ibunya, selain berefek buruk pada kondisi rahim, aborsi ilegal juga berisiko sang ibu mengalami pendarahan hingga berujung kematian. 

Namun sulitnya mencari pekerjaan atau minimnya upah kerja dengan latar ijazah SMP dan SMA tentu membuat mereka mengambil jalan pintas mendapatkan keuntungan meski mengorbankan nyawa orang lain. 

Gaya hidup bebas kaum muda-mudi juga menjadi penyebab awal terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Pacaran, seks bebas, narkotika, juga alkohol seakan menjadi hal lumrah di kalangan kawula muda, dan semua itu efek dari generasi yang membebek pada gaya hidup barat, meniru sepenuhnya tanpa difilter sebab agama dijauhkan dari kehidupan bermasyarakat. 

Islam Mengatur Pergaulan antara Laki-laki dan Perempuan 

Dalam Islam ada 2 situasi kehidupan yang disebut kehidupan umum dan kehidupan khusus. Kehidupan umum adalah ketika berada diluar rumah, maka perempuan wajib menutup auratnya secara sempurna, serta laki-laki diminta untuk menjaga pandangannya. 

Kehidupan khusus adalah ketika perempuan berada di dalam rumahnya, mereka boleh tidak menutup aurat, dan ketika di hadapan mahram boleh menampakkan bagian tubuh tempat melekatnya perhiasan. 

Perempuan dan laki-laki dibatasi dalam berinteraksi kecuali dalam hal pendidikan, kesehatan, dan muamalah. Adanya larangan berkhalwat, apalagi pacaran akan meminimkan terjadinya perzinaan, sehingga menekan kasus hamil di luar nikah yang berujung aborsi. 

Selain keluarga, peran masyarakat dan negara juga memiliki peran penting dalam menjaga kehormatan wanita, kehidupan masyarakat yang Islami turut melindungi remaja dari pergaulan bebas yang kebablasan. Negara yang menerapkan syariat Islam secara menyeluruh tentu akan memberikan sanksi tegas bagi pezina dengan rajam dan cambuk. 

Pembunuhan bayi yang telah berumur lebih dari 40 hari juga merupakan keharaman dan akan diberikan hukuman setimpal, yang memberikan efek jera dan mencegah terjadinya kejadian berulang.
Demikianlah Islam mengatur dan menjaga kehormatan perempuan dan pergaulan antara laki- laki dan perempuan. 

Khatimah 

Hukum buatan Allah SWT merupakan aturan sempurna tanpa ada kecacatan dan kekurangan sedikit pun, berbeda dengan sistem buatan manusia yang hanya akan menyengsarakan dan merugikan manusia. Menerapkan syariat Islam secara kaffah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan haram memakai aturan selain Islam. 

Masih banyak orang yang menolak ketika syariat Islam ingin ditegakkan, mereka lebih percaya pada aturan buatan manusia yang jelas-jelas sangat merugikan. Padahal jika diterapkan syariat Islam dengan benar maka akan ada maslahat bagi setiap umat.

Oleh: Audina Putri 
( Aktivis Muslimah ) 

Dusta KEK sebagai Jalan Menuju Sejahtera


Tinta Media - Indonesia hingga akhir 2023 ini tercatat memiliki 20 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang fokus pada manufaktur dan pariwisata. Dari 20 KEK ini, 10 kek fokus di pariwisata dan 10 sisanya di manufaktur. 

Deputi bidang koordinasi pengembangan usaha BUMN riset dan inovasi Elen Setiadi, mengungkapkan investasi di KEK manufaktur tercatat lebih tinggi, yakni Rp 133 triliun sepanjang 2023 kemudian, KEK pariwisata mencapai Rp 9 triliun, dari sisi serapan tenaga kerja, KEK pariwisata ini ternyata menyerap lebih banyak tenaga kerja yakni 36.000 pekerja pada 2023 dan KEK sektor manufaktur, penyerapan tenaga kerjanya mencapai 33.000 pekerja tahun ini.

Jadi lebih tinggi dar pariwisata artinya multiplayer Efeknya kalau kita kembangkan pariwisatanya menyerap tenaga kerja lebih banyak, dalam business forum bertajuk peluang bisnis dalam sektor manufaktur dan sektor pariwisata di kawasan ekonomi khusus Indonesia di Bangka Belitung Rabu (20/12/2023). 

Pandangan Islam terhadap kesejahteraan masyarakat bukan dilihat dari capaian angka pertumbuhan ekonomi, masyarakat secara keseluruhan, sebagai mana dalam ekonomi berasaskan kapitalisme, juga bukan hanya di lihat dari seberapa masif suatu negara melakukan proyek pembangunan.
Ukuran sejahtera di lihat dari terpenuhinya kebutuhan pokok masing-masing individu secara layak, yakni terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan papan secara baik. 

Untuk itu negara memastikan para penanggung nafkah, ayah dan suami mampu mengakses lapangan pekerjaan dan benar-benar memenuhi tanggung jawab mereka untuk menafkahi keluarganya. 

Negara juga membangun sarana prasarana untuk memudahkan fasilitas kehidupan masyarakat, misalnya membangun jalan raya yang baik dan menghubungkan ke semua wilayah secara gratis bukan berbayar seperti jalan tol. 

Negara pun akan membangun pasar dan fasilitas umum lainnya.
Negara dalam sistem Islam juga akan membangun fasilitas pendidikan secara murah, bahkan cuma-cuma bagi masyarakat agar kepribadian mereka terbentuk menjadi kepribadian Islam yang tangguh dan kuat alhasil mereka memahami agamanya, berikut tata aturan di dalamnya, juga memiliki kemampuan yang  diperlukan untuk menjalani kehidupannya. 

Bagi masyarakat yang lemah, misalnya kaum papa dan difabel negara mewajibkan keluarganya untuk menanggung nafkah mereka, apabila keluarganya tidak ada atau tidak mampu, tanggung jawab tersebut akan berpindah kepada negara dan seluruh kaum muslimin. 

Dari mana dananya di dapat untuk melaksanakan semua itu, jawabannya adalah bahwa Islam memiliki APBN syariah( Baitul mal) yang memastikan adanya pendapatan secara rutin, misalnya dari zakat kaum kaya, hasil pengelolaan kekayaan alam, jizyah dari warga non-muslim, juga harta fa'i. 

Oleh karena itu, tidak ada ceritanya, dalam Islam kaum perempuan digerakkan  agar beramai ramai bekerja di luar rumah atau mengembangkan bisnis UMKM demi memenuhi kebutuhan keluarga, di sisi lain aset berharga negara, kekayaan alam dan proyek strategis lainnya justru di serahkan kepada swasta sebagai mana terjadi sistem dengan kapitalisme saat ini. 

Konsep ekonomi dalam Islam, tidak bisa di pisahkan dari sistem politiknya, ketika penguasa hadir untuk mengurusi urusan rakyat, termasuk bertanggung jawab terhadap kesejahteraan mereka maka sistem politik dan sistem keuangan yang di berlakukan juga harus berasal dari Islam. 

Semua ini hanya bisa terealisasi apabila negara menjadi kan Aqidah Islam sebagai landasan pemikirannya dan syariat Islam sebagai asas dari seluruh mekanisme yang berjalan dalam negara. 

Wallahu alam bishawab.

Oleh : Ummu Afaf 
Sahabat Tinta Media 

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab