Tinta Media

Selasa, 19 Desember 2023

KDRT Cermin Rusaknya Sistem Kapitalisme



Tinta Media - Seorang ayah tega melakukan pembunuhan pada keempat anak kandungnya, di dalam rumah kontrakan di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Seperti yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro bahwa keterangan tersangka dalam hal ini saudara Panca (41) mengatakan bahwa benar telah melakukan pembunuhan secara bergantian. Panca membunuh keempat anak kandungnya dengan cara membekap mulut anaknya satu per satu. 

Pembunuhan pertama dilakukan pada anak yang paling kecil As (1). Setelah dipastikan tidak bernafas 15 menit kemudian berselang aksi pembunuhan kepada anak ketiga, kedua dan anak pertama, yakni A (3), S (4) dan VA (6). 

Bintoro mengungkapkan, tersangka (P) melakukan pembunuhan dengan jarak 15 menit. Pembunuhan ini pun terjadi pada hari Ahad, 3 Desember 2023 di rumah kontrakan tersangka dan semua dibunuh dalam kondisi sadar dalam kurun waktu 60 menit. 

Mirisnya, ketika melakukan pembunuhan kepada keempat anak kandungnya, tersangka sempat merekam aksinya tersebut. 

Penyidik menemukan barang bukti, berupa handphone dan laptop yang digunakan saudara (P) untuk merekam sebelum dan saat kejadian pembunuhan dan dengan bukti tersebut saudara (P) dijadikan tersangka, namun penyidik pun mengatakan masih menunggu alat bukti lainnya, yakni hasil autopsi untuk dijadikan alat bukti tambahan. 

Atas perbuatannya tersebut Panca ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan anak kandungnya sendiri dan penyidik mengenakan pasal 380 JO pasal 340 " KUHP" tentang pembunuhan berencana, ancaman hukuman penjara seumur hidup. 

Kasus ini pun terungkap dikarenakan sebelumnya warga Gang Haji Roman RT 04/RW 03 Jagakarsa Jakarta Selatan, Rabu sore terganggu oleh bau busuk yang menyengat setelah ditelusuri bau itu berasal dari rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri bernama Panca Darmansyah (41) dan istrinya D beserta anak-anaknya. 

Pelaku pun ditemukan telentang lemas dikamar mandi dengan lengan terluka sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya, penyidik menduga Panca tega menghabisi nyawa anak-anaknya sebelum bunuh diri. 

Adapun saat kejadian istri Panca sedang dirawat di RSUD pasar minggu, dan D pun dirawat akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Panca ( Kompas.com 9 Desember 2023, 12:55 WIB) 

Kasus KDRT yang kerap sekali terjadi dan terus meningkat jumlah kasusnya bahkan bukan saja menimpa terhadap istri namun korbannya juga terhadap anak-anak dan kadang berujung kematian. 

Kenapa kasus KDRT ini kian hari kian bertambah apa yang menjadi penyebab dari tindakan KDRT ini? 

Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi baik itu faktor eksternal maupun faktor internal, seperti dipicu oleh masalah ekonomi tidak ada nya pendidikan yang mengatur tata cara hubungan berumah tangga, kurangnya keimanan yang membuat seseorang menjadi mudah berputus asa dalam mengadapi problematika hidup sehingga mengambil jalan pintas. Semua terjadi karena cara pandang pada sistem sekuler saat ini pada sistem ini memisahkan agama dari kehidupan dan tentu saja aturan-aturan pada sistem ini tidak lah shahih. 

Pada sistem ini yang seharusnya rumah sebagai tempat berlindung yang aman untuk keluarga malah sebaliknya rumah pun sudah tidak aman lagi lalu bagaimana dengan kehidupan di masyarakat? Jika di dalam rumah pun kita tidak menemukan keamanan. 

Hanya sistem Islam tentunya yang mempunyai aturan yang shahih, sistem Islam mengatur seluruh aspek kehidupan dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga, masyarakat sampai negara. 

Dalam sistem Islam mengatur interaksi dalam rumah tangga, bagaimana aturan dalam menjalankan rumah tangga sesuai dengan syariat Islam agar terwujud baiti jannati begitu pun dalam sistem Islam mengatur kehidupan umum agar terwujud lingkungan dan masyarakat yang islami, serta negara akan memberikan pendidikan berdasarkan aqidah Islam dengan aqidah Islam ini tentunya akan membentuk individu dan masyarakat agar terjaga keimanannya. 

ketika keimanannya terjaga maka bisa mengendalikan diri dalam menghadapi semua masalah, tidak mudah berputus asa dalam menghadapi suatu masalah dan tentunya negara akan memberikan perlindungan kepada rakyat memberikan rasa aman dan sejahtera. Wallahu'alam bishowab.

Oleh : Iske 
Sahabat Tinta Media

Aksi Tak Membuat Pemerintah Luluh, Nasib Buruh Makin Keruh



Tinta Media - Seolah menjadi agenda tahunan, aksi buruh pasti terjadi, tak terkecuali di tahun ini. Pada Kamis, 30 November 2023, terjadi aksi para buruh se-Jawa Barat. Mereka berunjuk rasa selama tiga hari berturut-turut ke Gedung Sate. Massa menuntut kenaikan upah minimum 2024 sebesar 15 persen, sebagaimana kenaikan upah yang telah di rekomendasikan bupati kota se- Jawa Barat. Namun, tuntutan mereka ditolak Gubernur Jabar Bey Machmudin.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Bandung Wagianto sangat kecewa. Menurutnya, setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat memiliki karakteristik dan budaya berbeda. Keputusan yang diambil oleh PJ Gubernur Jawa Barat selain tidak mengikuti rekomendasi dari wali kota dan bupati se-Jawa Barat, juga dianggap terlalu memaksakan kehendak dengan menetapkan kenaikan UMK 2024 Jawa Barat mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan yang jelas-jelas ditolak buruh. 

Keputusan PJ Gubernur Jawa Barat sangat menyesakkan dada para buruh. Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 hanya sebesar 3,57 persen. Secara serentak , buruh meminta kenaikan 15 persen. Ketua SPSI berharap, kenaikan upah tahun ini berkisar antara tujuh atau delapan persen. Para buruh kecewa keinginan tidak terlaksana. Akhirnya, untuk meluapkan kekecewaan usai aksi di Gedung Sate, seluruh  massa aksi diinstruksikan lanjut ke pintu tol Pasteur. Tak ayal, aksi buruh ini memadati kawasan pintu tol Pasteur sehingga membuat kemacetan total dan melumpuhkan arus lalu lintas di gerbang masuk ke Kota Bandung dari arah barat. 

Sudah tidak asing lagi bahwa aksi unjuk rasa para buruh tiap tahun terus menghiasi negeri ini, dan terus berulang. Akan tetapi, yang dihasilkan dari aksi-aksi itu hanyalah kekecewaan, seakan semua itu sudah biasa tanpa ada penyelesaian yang berarti. 

Sejatinya, persoalan upah buruh akan terus ada selama solusi masalah upah-mengupah diatasi dengan paradigma kapitalis. Kita tahu bahwa dalam sistem kapitalisme, negara turut campur dalam penentuan gaji pekerja. Negara membebani para pengusaha dengan melimpahkan tanggung jawab kepada perusahaan. Besarannya pun dihitung dari biaya kebutuhan dasar.

Semua ini terjadi karena sistem kapitalisme sekularisme masih bercokol di negeri kita ini. Jelas, selama sistem ini masih diemban, maka kekecewaan demi kekecewaan pasti akan terjadi. Hal ini karena sistem kapitalisme landasannya adalah sekularisme, menjauhkan agama dari kehidupan.

Masyarakat hidup untuk mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, tak peduli halal haram. Pemerintah dan pengusaha tak peduli apakah buruh akan buntung, yang penting mereka untung.

Semua itu tidak akan pernah terjadi pada sistem pemerintahan Islam. Pada sistem pemerintahan Islam, penguasa bukan hanya asal dalam menjalankan tugas semata, tetapi berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. 

Dalam Islam, penguasa tidak turut campur dalam menentukan upah pekerja. Semua diserahkan kepada pengusaha dan pekerja yang sebelumnya sudah terikat satu kontrak (akad) yang sudah disetujui yang pasti adil dan saling rida di antara keduanya, baik keridaan terhadap upah, jam kerja, dan jenis pekerjaan. Metika keduanya sepakat, barulah pekerjaan dilakukan. 

Sistem upah yang adil akan terwujud dalam Islam. Seorang pekerja mendapatkan upah sesuai yang dikerjakan. Kalau pekerjaannya berat, upah pun besar. Begitu pun sebaliknya, ketika upahnya tidak mencukupi kebutuhan hidup, negara akan membantu. Semua pasti ada solusi yang menjadikan hubungan buruh dan pengusaha harmonis.

Jika pun ada persoalan, pasti terselesaikan dengan adil dan aman. Itulah Islam. Sejarah mencatat selama 14 abad lamanya sistem Islam berdiri. Masyarakat sejahtera, aman, sentosa. Islam membawa rahmat bagi seluruh alam karena mengatur urusan masyarakatnya berlandaskan pada aturan yang datang dari Sang Pencipta alam semesta, yaitu Allah Swt. 

Wallahu 'alam bishshawab.


Oleh: Heni Ruslaeni 
(Ibu rumah tangga)

Perundungan Terus Terjadi, Ada Apa dengan Pendidikan Negeri?



Tinta Media - Perundungan dan kekerasan di antara sesama teman sekolah masih saja terus terjadi, tidak sedikit kasus yang berulang di berbagai sekolah negeri. Baik itu sekolah dasar, menengah, ataupun sekolah menengah atas, juga di Perguruan tinggi. Dan ini hal yang lumrah terjadi dalam sistem kapitalis. Ketika kebebasan berekspresi menjadi salah satu pendukung terkuatnya. 

Seperti yang terjadi di Medan, polisi akhirnya menangkap satu orang lagi pelaku bullying dan penganiayaan terhadap siswa MAN 1 Medan, berinisial MH  14 th. Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fatir Mustafa, mengatakan, pelaku yang diamankan ini bernama Ahmad, seorang mahasiswa. Satu pelaku lagi sudah kita amankan, namanya Ahmad (mahasiswa), kata Fatir kepada Tribune Medan, Selasa 28/11/2023. 

Petugas telah mengamankan dua orang pelaku, sebelumnya polisi juga telah menangkap pelaku berinisial MAS (14th) yang merupakan teman sekolah korban. Jadi total pelaku ada empat orang, status nya semua tersangka. Dan polisi masih mengejar dua pelaku lainnya.


Dosa Besar Pendidikan 

Dari berbagai kasus bullying yang terjadi, seharusnya membuka mata kita bahwa ini bukan sekedar kasus biasa, tapi ini sudah menjadi kasus atau kejadian luar biasa, apalagi kasus bullying ini sampai memakan korban, seperti yang terjadi pada siswa Sekolah Dasar di bekasi, berinisial F (12), yang menjadi korban bullying hingga meninggal. 

Kementerian PPPA yang diwakili plt Asisten Deputi bidang pelayanan anak yang memerlukan perlindungan khusus ( AMPK ), Atwirlany Ritonga, beserta staf turut melayat ke rumah duka. Dan memberikan penguatan kepada orang tua dan keluarga besar yang ditinggalkan, (Jumat , 8/12/2023). 

Miris, kita menyekolahkan anak kita supaya mendapatkan pendidikan, bukan untuk menjadi korban ataupun pelaku dari perundungan atau bullying, namun kenyataannya saat ini, anak tidak mendapatkan tempat yang aman baik itu di sekolah ataupun lingkungan sekitar rumah. 

Meskipun sudah dibentuk satgas di berbagai satuan pendidikan, nyatanya hingga saat ini kasus bullying belum berhenti, layanan sahabat perempuan dan anak (SAPA 129) adalah salah satu upaya yang di lakukan oleh lembaga satuan Pendidikan, yang melakukan pendampingan terhadap korban dan keluarganya, juga melakukan koordinasi dengan polres setempat, untuk memastikan proses hukum terus berjalan. 

Mengapa Masih Terjadi? 

Hal ini menunjukkan adanya kesalahan cara pandang kehidupan, dan akar masalah persoalan, cara pandang hidup saat ini dipengaruhi oleh sistem yang jauh dari fitrah manusia sebagai seorang hamba, hamba yang diciptakan oleh sang Maha pengatur yaitu Allah SWT, saat ini diganti oleh cara pandang hidup dalam sistem tidak memanusiakan manusia, kebebasan berekspresi menjadi salah satu penunjangnya, seorang anak atau siswa-siswi mereka bebas melakukan hal apa pun yang mereka sukai meskipun melanggar aturan. 

Faktor penunjang lain saat ini adalah gadget dan juga tayangan yang tidak mendidik, yang menjadi tuntunan, mereka bisa meniru dan mengakses video-video kekerasan yang di perankan dalam game online, yang sangat mempengaruhi mindset anak, emosi yang tidak terkontrol dan siapa saja yang ada di sekitarnya bisa menjadi sasaran pelampiasannya. Termasuk kepada teman yang dianggap lemah dan tak berdaya. 

Dan yang lebih parah lagi, kesenjangan di antara murid lama dan murid baru seakan menjadi rantai bullying yang tidak pernah putus di sekolah, mereka siswa senior bebas melakukan apa pun terhadap juniornya, termasuk melakukan tindakan kekerasan fatal, dan itu akan di lakukan oleh siswa yang mendapatkan hal tersebut kepada siswa baru ke bawah nya. Inilah yang seharusnya diputus, peran sekolah, guru dan orang tua harus menghentikan kebiasaan buruk yang terjadi di lingkungan sekolah. Juga penerapan sanksi tegas yang di lakukan pihak sekolah yang masih membiarkan hal tersebut terus terjadi. 

Buruknya Sistem Pendidikan Sekuler 

Sekularisme merupakan faktor yang menyebabkan rusaknya generasi, akidah yang seharusnya menjadi pokok dan pembentukan karakter tidak diterapkan, saat ini agama hanya di jadikan sebagai aktivitas ritual saja, yang mengatur hubungan antara dirinya dan Tuhan-nya, sedangkan kehidupan lainnya tidak diatur. 

Sistem pendidikan saat ini hanya berupa transfer ilmu, anak tidak diberikan pendidikan akidah yang menjadi pondasi pokok, output pendidikan hanya pada lulusan akademis yang bisa menghasilkan uang, bukan pada pendidikan karakter yang memanusiakan manusia, dan peduli terhadap sesama, generasi semacam ini banyak di temukan dalam sistem saat ini. Bahkan mereka tidak mengetahui tujuan mereka hidup dan di ciptakan oleh Allah SWT. 

Pendidikan Islam yang Terbaik 

Sedangkan pendidikan di dalam Islam, Islam memiliki sistem pendidikan terbaik, berasaskan akidah Islam, akidah merupakan pondasi yang di bangun sejak dini, mereka di ajak untuk mengenali dirinya sendiri, untuk apa dia hidup dan akan kemana setelah kehidupan, yang meyakini adanya hari pembalasan. 

Dengan keyakinan tersebut maka akan mencegah adanya kejahatan, karena mereka yakin bahwa setiap perbuatan akan di hisab dan di minta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Dengan demikian segala bentuk perbuatan baik itu perundungan atau bullying tidak akan terjadi, karena negara pun  akan senantiasa mengawasi dan menindak setiap pelanggaran yang di lakukan oleh siapa pun baik itu pelajar, mahasiswa ataupun masyarakat umum. Dan semua itu bisa terwujud hanya di dalam sistem Islam, yaitu Islam yang di terapkan dalam sebuah negara yaitu khilafah a'laa minhajjin nubuwwah.
Wallahu'alam bishowab 

Oleh : Ummu Ghifa 
Sahabat Tinta Media

Inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru, Mengapa Selalu?



Tinta Media - Sudah menjadi rahasia umum setiap akan ada hari-hari besar seperti lebaran, natal, dan tahun baru maka akan terjadi lonjakan harga beberapa bahan pokok di pasar, dan ini selalu terjadi setiap tahun nya, umumnya bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah cabai, telur, ayam, dan lainnya. 

Dalam Tribunnews.pekanbaru (10/12/2023). Untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok pemerintah menggelar pasar murah yang akan dilakukan di sejumlah daerah di Riau. Dan di Pekanbaru akan diadakan di depan Masjid Babussalam di Rumbai. Hal ini dilakukan demi menekan inflasi besar-besaran di akhir tahun nanti, dan pemerintah juga kembali mengingatkan masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah agar lebih hemat. Benarkah solusi ini? 

Demokrasi dan Kebahagiaan Ilusi 

Slogan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat tampaknya hanya omong kosong belaka, buktinya apa pun yang terjadi pada rakyat pemerintah hanya bisa memberikan solusi seadanya, seperti saat harga beras naik, rakyat diminta untuk tidak makan nasi dan menggantinya dengan ubi, kentang, pisang atau lainnya. 

Sementara mereka tetap bisa makan enak dengan nasi sebagai makanan pokok utamanya. Tampak bahwa janji-janji manis jelang pemilu hanya tinggal janji, mereka lupa dan abai pada nasib rakyatnya setelah kepentingannya dicapai, rakyat hanya sebagai batu loncatan untuk naik ke tempat lebih tinggi. 

Beginilah demokrasi yang berasal dari sistem sekuler kapitalis, buah dari pemisahan agama dan kehidupan, kepentingan menjadi alasan dan tolak ukur perbuatan, sangat jauh bertolak belakang dengan nilai-nilai islam. Jika Demokrasi terus dijalankan, mungkin rakyat hanya akan semakin mengalami penderitaan. 

Namun bangsa ini seolah telah terkekang oleh Demokrasi, padahal kebijakan demi kebijakan dilaksanakan namun tak ada yang berpihak atau menguntungkan rakyat, politik Demokrasi hanya akan terus menguntungkan para-para pemilik modal, hal ini terbukti dari berbagai kebijakan yang tetap di sah kan walau terjadi penolakan dan pergolakan ditengah rakyat, hingga rakyat mengadakan demo pun ketok palu tak dapat dihindarkan, sebegitu tunduknya sistem ini pada cuan. 

Islam Mengayomi Setiap Masyarakatnya 

Pasar murah hanya solusi sementara , dan untuk jangka panjang pemerintah tetap belum ada solusinya. Islam mewajibkan pemenuhan kebutuhan pokok terhadap seluruh masyarakatnya secara gratis. Negara mengatur pengelolaan bantuan pada masyarakat dari baitul mal (penyimpanan harta) yang didapat dari pembayaran jizyah (pajak) oleh kafir dzimmi (mau tunduk pada Islam), zakat, infaq, sedekah, dan ghanimah (harta rampasan perang). 

Negara Islam memberikan bantuan berupa penyediaan lahan gratis bagi siapa saja yang ingin bertani, dan bantuan dana untuk yang membutuhkan, negara juga menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya, memberikan gaji yang layak, memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan gratis, sebab seluruh biaya ditanggung oleh negara. Dilihat dari seluruh hal ini harga bahan pangan atau pokok tidak mungkin mengalami kenaikan, juga mata uang yang dipakai adalah emas yang memiliki nilai tetap. 

Kepala pemerintahan atau Khalifah juga akan turun tangan langsung dalam mengawasi penyebaran atau pendistribusian bahan pokok, sehingga tak ada kecurangan saat bahan berpindah dari petani ke penyalur, Khalifah juga memastikan stok bahan pokok aman dan mencukupi untuk masyarakat, sehingga tidak akan ada kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga, agar masyarakat bisa terus membeli dengan harga terjangkau. 

Dengan Penerapan Syariat Islam oleh negara membuat masyarakat mendapatkan keadilan dan ketenangan dalam menjalani kehidupan, sebab syariat yang bersumber dari Allah SWT pasti membawa maslahat untuk seluruh umat manusia jika diterapkan dengan sempurna. 

Oleh: Audina Putri
Aktivis Muslimah

Ini Alasan Orang Ingkar pada Hari Kiamat

Tinta Media - Ulama Aswaja KH Rokhmat S. Labib mengungkap alasan orang bisa ingkar pada hari kiamat. "Penyebab orang ingkar pada hari kiamat adalah karena banyak dosa dan kemaksiatan yang menutupi hati mereka dengan penutup tebal yang disebabkan karena bertumbuhnya dosa," ujarnya dalam acara kajian tafsir Al Waie dengan tema Penyebab Mendustakan Hari Pembalasan di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn, Rabu (13/12/2023).

Jadi kata KH Rokhmat S. Labib, orang kalau hatinya sudah tertutup itu, maka sudah tidak bisa lagi melihat hal yang benar dan yang batil. Dan juga tidak bisa membedakan mana yang batil dan juga tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.

"Lha wong hatinya sudah tertutup, kira-kira seperti kata penyanyi dulu, tai kucing rasa coklat kayak sudah buta," tegasnya.

Jadi kata KH Rokhmat S. Labib, saking tertutupnya hatinya maka tidak bisa membedakan orang baik dengan orang yang buruk, orang pinter dengan bodoh, orang beriman dengan tidak beriman.

"Hal demikian juga perkataan benar dengan salah, tidak bisa membedakan ini penjelasan yang benar dari berdasarkan Al Qur'an dengan perkataan dari hawa nafsu tidak bisa membedakan," ucapnya.

Jadi bebernya, orang yang tidak mengimani hari kiamat itu karena tertutup hatinya karna banyaknya dosa dan maksiat.

"Jadi jika suka dengan perbuatan itu (maksiat), sudah enak dengan menipu, maka dia akan mengabaikan peringatan lain, bahkan bukan hanya mengabaikan tapi mengingkari," tandasnya. [] Setiyawan Dwi
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab