Tinta Media

Senin, 28 November 2022

Pelajar Bully Lansia, Buah Pendidikan ala Sekularisme

Tinta Media - Beberapa pelajar viral setelah aksi tidak terpujinya tersebar luas di jagad media sosial. Kekerasan tersebut dilakukan kepada seorang lansia saat aksi konvoi sepeda motor yang mereka lakukan. Dalam aksi tersebut, salah seorang pelajar dengan tega menendang sang nenek hingga tersungkur di atas aspal. Kejadian ini terjadi di Tapanuli Selatan dan dibenarkan oleh Kapolsek Tapsel, AKBP Imam Zamroni. Diduga lansia tersebut adalah ODGJ (Orang Dengan Gangguan Kejiwaan). (pojoksatu.id)

Bukan hanya itu, pada video viral lanjutan aksi tidak pantas tersebut, seorang pemuda memukulkan sebuah kayu pada nenek tersebut hingga patah. Perbuatan yang dilakukan pelajar-pelajar ini sungguh kejam. Tanpa motif yang jelas, mereka melakukan bully pada lansia sampai pingsan. Bahkan, lansia tersebut tidak mengetahui apa kesalahannya hingga harus dianiaya seperti itu.

Bully bukan kali ini saja terjadi. Sudah banyak kasus yang viral di media. Pelaku adalah para pelajar. Bahkan, di dalam sekolah pun bully menjadi hal biasa. 

Seperti juga bullying terhadap pelajar SMP di Bandung dengan cara ditendang. Juga perundingan oleh 4 pelajar SMK di Cilincing yang memukul korban dan menendangnya. Bahkan, bully yang terjadi di MTs Negeri 1 Kota Kotamobagu Sulawesi Utara menyebabkan korban meninggal. 

Seharusnya kasus-kasus ini menjadi warning keras bagi semua pihak, terutama semua lini pendidikan. Hal ini justru memperlihatkan secara nyata kegagalan pendidikan pada sistem demokrasi sekuler yang menjadi aturan di negeri ini. Gagalnya sistem kehidupan yang diterapkan sebagai pengatur, mendorong siswa berlaku anarkis. Bukan hanya menganiaya teman sebaya, bahkan lansia yang lemah pun menjadi obyek perundungan.

Penyelesaian kasus yang tidak tuntas dan terbuka membuat perundungan tidak pernah selesai. Parahnya, hal ini dianggap hanya kenakalan pelajar semata, bukan sebuah kejahatan yang nyata. Tidak ada sanksi yang membuat jera sehingga kasus-kasus bullying terus berkelanjutan. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan hari ini tidak mampu membentuk pelajar berperilaku baik, meski slogan-slogan seperti sekolah ramah anak terus digaungkan.

Empat kebebasan yang diberikan oleh sistem demokrasi sekuler membuat generasi semakin berani melakukan kejahatan. Mereka merasa boleh melakukan apa pun dan pada siapa pun. Dengan dalih dibawah umur, kompromi hukuman pun dilakukan. Sehingga, kebebasan melakukan apa pun terus dilakukan, meski itu dengan menganiaya, memukul, bahkan membunuh seseorang. Mereka melakukan tanpa perlu merasa bertanggung jawab, bukan hanya kepada korban, tetapi juga kepada Allah.

Sistem pendidikan sekuler melahirkan generasi yang lemah dalam akal dan moral. Ini sungguh berbeda dengan pendidikan dalam Islam yang mampu membentuk generasi yang bukan hanya cerdas secara ilmu, tetapi memiliki akhlak yang luar biasa. Wajar bila generasi Islam mampu menjadi mercusuar peradaban di masanya, bukan generasi yang terkenal dengan keburukan seperti ini.

Sistem pendidikan Islam bertujuan untuk menghasilkan generasi yang berkepribadian Islam. Mereka memiliki adab, mempelajari tsaqafah dan pengetahuan Islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehingga menjadi tonggak peradaban. Bila generasi saat ini buruk, maka bisa kita lihat bagaimana peradaban ke depan. Merekalah yang menjadi pengisi dan penggerak di dalam masyarakat.

Oleh karenanya, kembalikan pendidikan kepada Islam dalam bingkai negara bersistem Islam, yang terbukti mampu melahirkan generasi berkepribadian baik dan berilmu yang luar biasa. Sistem Pendidikan Islam akan menjadikan pelajar takut kepada Allah ketika melakukan keburukan. Mereka mengetahui konsekuensi berat yang akan diberikan pada pelaku kejahatan.

Wallahu A’lam Bisshawwab.

Oleh: Lismawati
Mahasiswi dan Praktisi Pendidikan

PPDB Zonasi Masalah Baru Pendidikan Sistem Kapitalis

Tinta Media - Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)  menyisakan banyak persoalan di berbagai wilayah di Indonesia. Sistem ini dipandang sebagai salah satu upaya meningkatkan akses pendidikan yang berkeadilan, tetapi faktanya berbanding terbalik. 

Banyak pihak mengkritisi sistem zonasi ini. Salah satunya adalah anggota DPRD Jabar Dapil II fraksi PAN Hj. Thariqoh Nashrullah, ST.ME.Sy. Ia mengimbau agar Dinas Pendidikan Kab. Bandung perlu meninjau ulang pemetaan sekolah-sekolah di wilayahnya.

Banyaknya wilayah di Kecamatan Kabupaten Bandung belum memiliki sekolah negeri baik SD, SMP maupun SMA. Ini dikarenakan pemetaan sekolah negeri tersebut masih menumpuk di pusat kecamatan saja. Thariqoh pun menyarankan agar pemda Kabupaten Bandung segera memperbaharui dan mengadakan fasilitas sekolah demi menunjang sistem zonasi ini.

Saat ini memang PPDB dengan sistem zonasi mengharuskan calon peserta didik mendaftar ke sekolah terdekat yang berada di sekitar tempat tinggalnya saja. Aturan ini ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (permendikbud) no.44 Tahun 2019. 

Awalnya sistem ini dimaksudkan guna mendorong pemetaan guru yang berkualitas, serta pemerataan jumlah guru yang dibutuhkan di setiap sekolah. Namun, ternyata kebijakan zonasi ini malah menimbulkan masalah yang pelik. Penyesuaian sekolah dengan tempat tinggal peserta didik melalui kartu keluarga (KK) yang sudah diterbitkan minimal 1 tahun menjadikan orang tua yang ingin anaknya masuk sekolah negeri yang diminati berlomba-lomba memanipulasi data domisili yang ada dalam KK agar dekat dan masuk peta koordinat sekolah yang diinginkan.

Tidak meratanya sekolah negeri di setiap wilayah malah menjadikan kelebihan daya tampung calon peserta didik pada suatu sekolah. Kelebihan inilah yang acap kali dijadikan transaksi bisnis para oknum sekolah yang bersangkutan. 

Agar peserta didik dapat tertampung dan masuk quota, maka mereka harus membayar sejumlah uang. Sudah menjadi rahasia umum jika ingin masuk sekolah negeri harus membayar mahar, sehingga mau tidak mau para orang tua dipaksa melakukan kecurangan demi kelangsungan pendidikan anaknya, ketimbang harus masuk sekolah swasta yang sangat mahal biayanya. Bahkan, sistem zonasi menjadikan banyak sekolah kosong. Banyak pula anak-anak yang tidak dapat sekolah.

Karut-marut PPDB sistem zonasi menunjukkan betapa lemahnya negara dalam mengurus pendidikan warganya. Padahal, pendidikan adalah hak mendasar individu dan masyarakat. Namun, sangat disayangkan pengelolaan negara kita yang berasas kapitalis-neoliberal menuntut negara memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada swasta ataupun masyarakat untuk terlibat dalam kewajiban yang seharusnya dilakukan negara. 

Negara yang seharusnya menjadi pelaksana dan operator malah cuci tangan dalam mengurus urusan rakyat dan berperan sebagai regulator dan fasilitator saja. Karena itu, bermitra dengan swasta dianggap solusi bagi pemerintah daripada harus membangun sekolah yang memadai. 

Alhasil, pendidikan dijadikan alat pengeruk keuntungan dengan adanya keterlibatan swasta. Karena itu, pendidikan melalui sistem zonasi tidak akan pernah menjadi solusi jika sistem politik negeri ini masih berpegang pada kapitalis-neoliberal.

Padahal, jika target awalnya ingin menciptakan keadilan dalam kemampuan mengakses sarana pendidikan bagi seluruh rakyat, maka pengadaan sarana-prasarana pendidikan di setiap wilayah harus disesuaikan dengan kebutuhan rakyat, mulai dari pendidikan dasar, menengah, atas, bahkan perguruan tinggi. Tidak boleh dibeda-bedakan antara kualitas sekolah di wilayah (daerah) dengan kualitas sekolah di pusat ibu kota negara. 

Hal itu didasarkan pada pemahaman bahwa pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia, sehingga harus dipenuhi secara maksimal. Konsep seperti ini hanya dapat dijalankan oleh sebuah sistem yang memiliki konsep ri'ayah (pengaturan) urusan rakyat dalam penyelenggaraan negaranya, yaitu sistem Islam. 

Sistem Islam yang diterapkan dalam sebuah khilafah, menjadikan seorang kepala negara (khalifah) sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan bagi semua warga negara. Oleh karena itu, khalifahlah yang menyiapkan sarana-prasarana pendidikan, mulai dari gedung sekolah beserta seluruh kelengkapannya, guru-guru yang kompeten, kurikulum sahih yang berlandaskan akidah Islam, serta konsep tata kelola sekolahnya. Ditunjang dengan penyiapan SDM pendidik yang mumpuni, berupa pengadaan perguruan tinggi yang memadai untuk melahirkan calon-calon guru (pendidik).

Terkait mekanisme pemenuhan hak pendidikan bagi seluruh warga negara, khilafah berpegang pada prinsip kesederhanaan aturan, kecepatan pelayanan, dan profesionalitas pengurus, sehingga mempermudah peserta didik dalam mengakses pendidikan, mulai dari pendaftaran hingga pelaksanaan belajar-mengajarnya. 

Melalui mekanisme pembiayaan yang dikelola oleh baitulmal, khilafah mampu menghadirkan pelayanan pendidikan yang gratis, tetapi tetap berkualitas di seluruh wilayah negeri. Hal inilah yang menjadikan warga negara berlomba-lomba dalam menikmati pelayanan pendidikan, sehingga menghadirkan kualitas SDM rakyat yang berkualitas, yang peluangnya dimiliki oleh semua rakyat, tanpa kecuali. Inilah yang akan mengantarkan negara menjadi maju dan berperadaban tinggi di tengah kehidupan umat manusia. Selain itu, rakyat juga berlomba-lomba dalam upaya mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah melalui ilmu yang diraihnya. 

Hal tersebut pernah terjadi di masa kegemilangan Islam, yaitu ketika penerapan Islam dalam kekhilafan berjalan selama lebih dari 13 abad. Pendidikan pada masa itu melahirkan banyak ilmuwan besar, seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, al-Khawarizmi,  al-Farabi, Imam al-Ghazali, dan masih banyak lainnya yang pengaruh keilmuannya dapat dirasakan hingga di zaman modern seperti sekarang.

Wallahu'alam bishawwab.

Oleh: Thaqqiyuna Dewi, S.I.Kom.
Sahabat Tinta Media

Islam Solusi Tuntas Problematika Hidup

Tinta Media - Hampir setiap hari kita disuguhi peristiwa kejahatan, baik pembunuhan, perampokan, pelecehan seksual, pemerkosaan yang semakin merajalela, dsb. Ini menjadikan trauma dan ketakutan tersendiri di tengah masyarakat.

Kalau kita telusuri, semua peristiwa itu adalah dampak dari penerapan sistem yang rusak dan merusak, yaitu sistem kapitalis sekuler yang diadopsi di negeri ini. 

Sistem yang mengagungkan kebebasan ini sungguh  semakin meresahkan. Manusia  bebas berperilaku dalam kehidupan umum tanpa merasa ada yang mengawasi karena agama tidak dipakai untuk mengatur kehidupan. Agama hanya dipakai atau diterapkan dalam hal ibadah, seperti salat, puasa, zakat, haji, dan urusan nikah saja. Sementara, untuk hal muamalah, manusia bebas melakukan apa saja yang dia suka, tanpa memikirkan halal haram atau larangan Allah. Karena itu, pintu kejahatan terbuka lebar dan sangat terasa sampai hari ini, tanpa ada hukum yang tegas dan membuat jera para pelaku kejahatan. 

Manusia cenderung individualis sehingga hilang kepedulian terhadap sesama, yang penting diri sendiri senang. Sisi kemanusiaan semakin terkikis dan iman pun menjadi lemah. Masyarakat mudah tersulut emosi, walaupun hanya karena masalah sepele, sehingga rentan terjadi tindak kejahatan dan kekerasan. 

Apalagi, sekarang masyarakat sedang dalam keadaan susah akibat pandemi dan diperparah dengan adanya inflasi. Banyaknya masyarakat yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) menambah berat beban mereka. 

Dalam kondisi yang serba susah, terkadang hal-hal di luar nalar pun bisa dilakukan. Masyarakat pusing dengan harga bahan pokok yang serba naik. Biaya kesehatan dan pendidikan juga sangat mahal. Hukum yang kurang adil ketika memutuskan perkara tidak membuat jera pelakunya. Hal ini justru membuat masyarakat tidak takut untuk berbuat berbagai pelanggan dan kejahatan lainnya. 

Hukum betul-betul bak mata pisau, tumpul ke atas, tajam ke bawah. Ketika orang miskin berbuat kesalahan, mereka cepat diproses dan dijatuhi hukuman yang kurang adil. Akan tetapi, ketika yang melakukan pelanggaran hukum adalah para konglomerat atau pejabat negara, proses hukum selalu lamban dan hukumanya tidak sesuai. 

Itulah yang dirasakan dan terlihat sangat nyata oleh masyarakat sekarang ini, sebagai dampak penerapa sistem kapitalis, betul-betul menyengsarakan rakyat. Sistem ini tidak bisa memberikan solusi yang tepat, melainkan pragmatis dan tambal sulam. Karena itu, kejahatan semakin merajalela

Islam mampu menjadi solusi paten dalam menangani semua masalah yang terjadi. 
Islam mempunyai aturan yang sempurna untuk manusia dan seluruh alam. Allah Swt. menciptakan makhluk dan memberi aturan yang sangat pas, sesuai fitrah, sehingga mampu untuk menyelesaikan semua persoalan yang ada di bumi ini. Keamanan dan kenyamanan serta terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat adalah tanggung jawab negara. Negara wajib memberi perlindungan terhadap hak-hak rakyat tanpa kecuali, muslim atau nonmuslim.

Masyarakat dalam sistem Islam akan selalu diperhatikan jangan sampai hidupnya kesusahan. Dengan begitu, tidak akan ada masyarakat yang menanggung beban hidup yang berat. Hal ini akan meminimalisir terjadinya tindak kejahatan. Ini karena faktor ekonomi juga sering menjadi pemicu atau motif sebuah kejahatan.  

Hukuman dalam Islam juga sangat tegas dan membuat jera pelakunya sehingga  mereka yang mau berbuat jahat harus berpikir terlebih dulu.  Dengan begitu,  tindak kejahatan akan  jarang terjadi, keimanan terhadap Allah Swt senantiasa terjaga. 

Dengan  penerapan sistem Islam secara kaffah, maka kesejahteraan dan keberkahan akan menyebar ke seluruh penjuru dunia. 

Wallahu a'lam.

Oleh: Dartem
Sahabat Tinta Media

Minggu, 27 November 2022

Jangan Terlalu Cinta Dunia

Tinta Media - Sobat. Dunia adalah tempat yang dapat memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jiwa yang berupa kenikmatan dan kesenangan. Kehidupan dunia tidak lain adalah jembatan menuju akherat dan bukan kampung abadi dan tempat tinggal selamanya. Kehidupan dunia seperti ladang yang menakjubkan orang-orang yang melihatnya karena hijaunya dan banyaknya bunga-bunga di dalamnya. Kemudian semuanya menjadi binasa seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa.

Sobat. Abu Umamah berkata, “ Ketika Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, para tentara Iblis datang mengadu kepada Iblis. Mereka berkata, “ Seorang Nabi telah diutus dan satu umat terbaik telah dikeluarkan ( dilahirkan ). Iblis berkata, “ Apakah mereka mencintai dunia?” Bala tentaranya menjawab.” Ya.
Iblis berkata,” Jika benar mereka mencintai dunia, aku tak peduli kalau mereka tidak menyembah berhala. Karena aku akan mendatangi mereka pagi dan petang dengan tiga perkara : Mengambil harta bukan dengan cara yang benar, menginfakkan bukan pada tempat yang benar, dan menahannya dari orang yang berhak menerimanya. Segala keburukan berasal dari ketiga perkara ini.”

وَمَا هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَهۡوٞ وَلَعِبٞۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَ لَهِيَ ٱلۡحَيَوَانُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ 

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” ( QS. Al-Ankabut (29) : 64 )

Sobat. Ayat ini menerangkan hakikat kehidupan duniawi, terutama kepada orang-orang musyrik yang teperdaya dengan kehidupan duniawi. Diterangkan bahwa kehidupan duniawi itu hanyalah permainan dan senda gurau saja, bukan kehidupan yang sebenarnya. Pandangan dan pikiran orang-orang musyrik telah tertutup, sehingga mereka telah disibukkan oleh urusan duniawi. Mereka berlomba-lomba mencari harta kekayaan, kekuasaan, kesenangan, dan kelezatan yang ada padanya, seakan-akan kehidupan dunia ialah kehidupan yang sebenarnya bagi mereka. 

Sobat. Andaikata mereka mau mengurangi perhatian mereka kepada kehidupan duniawi itu sedikit saja, dan memandangnya sebagai medan persiapan untuk bekal dalam kehidupan lain yang lebih kekal dan abadi, serta mau pula mendengarkan ayat-ayat Allah, tentulah mereka tidak akan durhaka dan mempersekutukan Allah. Andaikata mereka mendengarkan seruan rasul dengan menggunakan telinga, akal, dan hati, mereka tidak akan tersesat dari jalan Allah.

Kemudian Allah menerangkan bahwa kehidupan yang hakiki itu adalah kehidupan akhirat, dan ia merupakan sisi lain dari kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diliputi oleh kebenaran yang mutlak. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang di dalamnya bercampur baur antara kebenaran dan kebatilan, sedangkan dalam kehidupan akhirat, kebenaran dan kebatilan telah dipisahkan. Kehidupan akhirat banyak ditentukan oleh kehidupan dunia yang dijalani seseorang, dan tergantung kepada amal dan usahanya sewaktu masih hidup. 

Sobat. Kehidupan dunia dapat diibaratkan dengan kehidupan masa kanak-kanak, sedang kehidupan akhirat dapat diibaratkan dengan kehidupan masa dewasa. Jika seseorang pada masa kanak-kanak mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, seperti belajar dan bekerja dengan tekun, maka kehidupan masa dewasanya akan menjadi kehidupan yang cerah. Sebaliknya jika ia banyak bermain-main dan tidak menggunakan waktu sebaik-baiknya, maka ia akan mempunyai masa dewasa yang suram.

Demikianlah halnya dengan kehidupan akhirat, tergantung kepada amal dan usaha seseorang sewaktu masih hidup di dunia. Jika ia selama hidup di dunia beriman dan beramal saleh, maka kehidupannya di akhirat akan baik dan bahagia. Sebaliknya jika ia kafir dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang terlarang, ia akan mengalami kehidupan yang sengsara di akhirat nanti.

Pada akhir ayat ini, Allah memperingatkan kepada orang-orang musyrik agar mengetahui hakikat hidup. Andaikata mereka mendalami dan mengetahui hal itu, tentu mereka tidak akan tersesat dan teperdaya oleh kehidupan dunia yang fana ini. Setiap orang yang berilmu dan mau mempergunakan akalnya dengan mudah dapat membedakan antara yang baik dengan yang buruk, antara yang benar dan yang salah, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ  

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” ( QS. Fathir (35) : 5 )

Sobat. Pada ayat ini, Allah menerangkan kebenaran janji-Nya, yaitu terjadinya hari Kebangkitan dan hari Pembalasan. Apabila seseorang taat kepada perintah-Nya akan diberi pahala, dan orang yang mendurhakai-Nya akan disiksa. Janji Allah pada waktunya akan menjadi kenyataan. Dia itu tidak akan pernah menyalahi janji-Nya, sebagaimana firman Allah:

Sungguh, Allah tidak menyalahi janji. (ali 'Imran/3: 9) 

Sobat. Oleh karena itu, tidaklah pada tempatnya bila seseorang teperdaya dengan kehidupan dunia yang mewah, sehingga ia "lupa daratan", bahkan melupakan Tuhan. Semua waktunya dipergunakan untuk menumpuk harta tanpa mengingat Allah sedikit pun. Hal demikian itu dilarang oleh Allah sebagaimana firman-Nya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta benda dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. (al-Munafiqun/63: 9)
 
Begitu pula janganlah seseorang dapat tertipu dan teperdaya dengan bujukan dan godaan setan, dengan mudah menuruti bisikan dan ajakannya karena setan tidak hanya mengajak kepada hal-hal yang keji dan mungkar, tetapi kadangkala ia menyuruh orang untuk berbuat baik dengan tujuan ria. 

Allah berfirman :

۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ وَمَن يَتَّبِعۡ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَإِنَّهُۥ يَأۡمُرُ بِٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۚ وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدٗا وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. an-Nur/24: 21)

Sobat. Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, agar mereka itu jangan menuruti ajakan setan, mengikuti jejak dan langkahnya, seperti suka dan senang menyebarluaskan aib dan perbuatan keji di antara orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang senang mengikuti langkah-langkah setan, pasti ia akan terjerumus ke lembah kehinaan, berbuat yang keji dan mungkar, karena setan itu memang suka berbuat yang demikian. Oleh karena itu jangan sekali-kali mau mencoba-coba mengikuti jejak dan langkahnya. 

Sekiranya Allah tidak memberikan karunia dan rahmat kepada hamba-Nya dan yang selalu membukakan kesempatan sebesar-besarnya untuk bertobat dari maksiat yang telah diperbuat mereka, tentunya mereka tidak akan bersih dari dosa-dosa mereka yang mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan, bahkan akan disegerakan azab yang menyiksa mereka itu di dunia ini, sebagaimana firman Allah:

Dan Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya Dia tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan. (an- Nahl/16: 61)

Allah Yang mempunyai kekuasaan yang tertinggi, bagaimana pun juga, Dia tetap akan membersihkan orang-orang yang dikehendaki-Nya dari hamba-Nya, dengan menerima tobat mereka seperti halnya Hassan, Mistah bin Utsatsah dan lainnya. Mereka itu telah dibersihkan dari penyakit nifak, sekalipun mereka itu telah berperang secara aktif di dalam penyebaran berita bohong yang dikenal dengan "haditsul-ifki", Allah Maha Mendengar segala apa yang diucapkan yang sifatnya menuduh dan ketentuan kebersihan yang dituduh, Maha Mengetahui apa yang terkandung dan tersembunyi di dalam hati mereka yang senang menyebarkan berita-berita keji yang memalukan orang lain.

Sobat. Yahya bin Muádz berkata, “ Orang yang cerdas memiliki tiga kriteria : Orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, membangun kuburnya sebelum memasukinya, dan membuat ridha Penciptanya sebelum ia berjumpa dengan-Nya.”,

Sobat. Maka takutlah engkau kepada Allah dan ridhalah terhadap rezeki yang diberikan-Nya. Janganlah engkau pertaruhkan akheratmu yang kekal demi duniamu yang fana. Karena sesungguhnya kehidupanmu di dunia hanyalah baying-bayang yang akan sirna dan dinding bangunan yang doyong, perbanyaklah amal sholehmu dan kurangilah angan-angan.”

Sobat. Abdullah bin Masúd berkata, “ Rasulullah SAW tidur di atas tikar.Lalu beliau bangun, sementara di badan beliau ada bekas (tanda) tikar. Kami berkata, ”Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kami buatkan kasur untukmu? Rasulullah menjawab, ”Apa peduliku dengan dunia? Di dunia ini aku hanya seperti seorang pengembara yang berteduh di bawah pohon, kemudian berangkat meninggalkannya.” (HR. Tirmidzi)

Sobat. Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW bersabda, “Perbandingan dunia dan akherat itu seperti seseorang diantara kamu mencelupkan jarinya ke dalam air laut, lalu lihatlah seberapa banyak air yang menempel pada jarinya itu.” (HR. Muslim).

Sobat. Dari Abu hurairah Baginda Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah bahwa dunia itu adalah terlaknat, terlaknat apa yang ada di dalamnya kecuali berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, orang alim atau penuntut ilmu syarí “ (HR. Muslim)

Sobat. Setiap ilmu yang tidak sejalan dengan Al-Qurán dan Sunnah atau tidak diambil dari kandungan keduanya atau tidak dapat dijadikan sarana untuk membantu dalam memahami keduanya, atau tidak bersandar kepada keduanya, apa pun bentuknya, ia adalah sebuah kekurangan, membahayakan, hina dan bukan merupakan sebuah keutamaan. Bahkan dengan Ilmu itu seorang manusia akan bertambah rendah dan hina di dunia dan akherat.

Sobat. Ilmu yang paling mulia adalah yang dapat mendekatkanmu kepada Allah dan membantumu meraih keridhaan-Nya.

(Dr. Nasrul Syarif, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana IAI Tribakti Lirboyo. Wakil Ketua Komnas Pendidikan Jawa Timur)

Batal Kontes Busana, PKAD: Tr4nspuan Ini Gerakan Internasional

Tinta Media - Kontes Busana Tr4nspuan yang akhirnya batal diselenggarakan di Surabaya, dinilai Direktur Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Slamet Sugianto sebagai gerakan internasional dampak dari penerapan kapitalisme.

"Gerakan ini sifatnya internasional, bukan lokal. Perkembangan Tr4nspuan L687 ini merupakan dampak penerapan kapitalisme yang sangat mengkhawatirkan," tuturnya dalam acara Kabar Petang: Kontes Busana Transpuan Tuai Kecaman, Selasa (22/11/2022) di kanal Youtube Khilafah News.

Slamet mengingatkan saat bendera pelangi berkibar bersanding dengan bendera Inggris untuk memperingati Hari Anti Homofobia. “L687 akan terus digencarkan atas nama hak asasi manusia,” ujarnya.

Ia mengutip penjelasan Spesialis penyakit menular di Asosiasi Kedokteran Islam Dunia, Prof. Dr. Abdul Hamid al-Qudah yang menyebut, selain kerusakan pendidikan, L687 juga menghadapi masalah kesehatan karena 78% homoseksu4l terjangkit penyakit menular.

“Rata-rata umur laki-laki menikah 75 tahun, jika menjadi homoseksu4l menurun 42 tahun dan jika tertular penyakit AIDS jadi 39 tahun. Sedangkan wanita menikah umurnya 79 tahun, jika ia l3sbi menjadi 55 tahun,” kutipnya.

Selsin itu, lanjutnya, orang yang terlibat L687 akan sulit mendapat ketenangan hidup. "Rata-rata homoseksu4l akan cenderung melakukan pergantian pasangan dengan 20-106 orang/tahun. Sedangkan 43% pasangan homo seumur hidup melakukannya dengan 500 orang dan 28% dengan 1000 orang. Dari mereka 79% melakukan dengan orang tidak dikenal dan 70% merupakan pasangan kencan satu malam,” bebernya.

Saat ini, ia melihat L687 mendapatkan pengakuan atau perlindungan. "Dalam UUD 1945, pasal 28A-28I; pasal 28E ayat 2 dan 3; serta pasal 28J seluruhnya membahas mengenai hak asasi manusia. Bukti lainnya, UU Nomor 39/1999/HAM pada pasal 22 ayat 3, pasal 70, pasal 73, pasal 30, dan pasal 35,” ungkapnya.

Lebih lanjut, katanya, ada lagi UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on The Elimination of All Forms of Discrimanation Against Women). “UU ini menghapus segala diskriminasi, termasuk perilaku L687,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab