Tinta Media

Sabtu, 26 November 2022

DIRUT PLN MAIN DUA PANGGUNG!

Tinta Media - Dalam acara "Insight Desy Anwar" yaitu wawancara eksklusif TV CNN Indonesia beberapa waktu yang lalu, dengan bangganya Dirut PLN berkata, "Saat ini di PLN 60% diisi karyawan milenial". Statement tersebut menggambarkan bahwa mayoritas karyawannya adalah tenaga muda, sekaligus menggambarkan bahwa di PLN semuanya "running well" tidak ada issue privatisasi atau penjualan asset Negara bernama PLN, maupun issue Liberalisasi Ketenagalistrikan.

Padahal saat ini sudah ada program HSH (Holding Sub-Holding) PLN yang menuju pembubaran PLN. 

Sebagai contoh saat ini unit-unit PLN Pembangkitan yang ada di luar Jawa-Bali seperti KIT SBS (Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan) dan KIT SBU (Pembangkitan Sumatera Bagian Utara) sudah dibubarkan dan karyawannya diubah statusnya dari pegawai tetap PLN menjadi pegawai Outsourcing (OS) dengan "modus" dipindahkan sebagai pegawai Tugas Karya, tanpa proses PHK, tanpa pesangon dan tanpa UU Ketenagakerjaan. Ini semua dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan Program HSH di atas.

Sedangkan asset Ex KIT SBS dan KIT SBU saat ini dipindahkan ke anak perusahaan PLN PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).

Perlu diketahui bahwa PT IP dan PT PJB ini mayoritas beroperasi di Jawa Bali dengan kapasitas 16.179 MW. Dan saat ini sudah mulai di "suntik mati" kecuali hanya di operasikan dibawah 3.000 MW untuk kebutuhan "peaker" (beban puncak).

Dalam konsep "The Power Sector Restructuring Program" (PSRP) karya IFIs (WB, ADB, IMF) yang merupakan follow up dari LOI (Letter Of Intent) 31 Oktober 1997, Pembangkitan Jawa-Bali ini harus dibubarkan, dan faktanya saat ini digantikan oleh pembangkit IPP Swasta seperti Shenhua (di situ ada JK) , Huadian, Chengda, Paiton Energy (GE, Luhut, Mitshui, Nebras, Jera) , Marubeni, Bimasena Powerindo (Konsorsium antara Adaro milik Erick Tohir, Itechu, J. Power/Jepang) dll dengan kapasitas sekitar 20.000 MW. 

Sesuai "grand design" PSRP di atas, PLN Jawa-Bali hanya mengoperasikan Transmisi dan Distribusi. Sekali lagi pembangkitnya oleh swasta IPP diatas, sedang ritailnya oleh Taipan 9 Naga, sebagaimana sudah di fasilitasi oleh DIRUT PLN Dahlan Iskan dengan menjual ritail PLN yang besar besar ke Tommy Winata, James Riady, Aguan dll. Sedang yang "recehan" dijual ke mereka dng mendirikan pabrik token, dan "voucher" nya dijual lewat Alfamart serta gerai-gerai ruko dst.

KEMANA IP DAN PJB SELANJUTNYA?

Karena Jawa-Bali sesuai PSRP harus di privatisasi/dijual dan dikuasai oleh aseng/asing dan Taipan 9 Naga, maka operasional IP dan PJB harus dipindah ke Luar Jawa-Bali. Untuk itu selanjutnya asset KIT SBS dan KIT SU dipindahkan ke IP dan PJB dan karyawannya di rubah menjadi "Tugas Karya" dalam status sebagai "Tenaga Outsourcing" (OS). Tanpa proses yang jelas sesuai UU Ketenagakerjaan.

Kasus di atas baru contoh di bidang pembangkitan, belum yang lain.

KESIMPULAN:

Semua itu karena program HSH yang merupakan tahap akhir privatisasi/penjualan BUMN bernama PLN. Program privatisasi ini merupakan amanat dari LOI yang saat itu merupakan konsep kapitalis. Namun faktanya saat ini dinikmati juga oleh Cina (dedengkotnya komunis).

Adalah benar seperti desertasi Dr. Athian bahwa komunis dan kapitalis itu bersumber dari ideologi yang sama dan berasal dari yahudi bernama FREEMASONRY!

Dan mereka saat ini berpesta pora di Indonesia lewat rezim double "gesture" komunis dan kapitalis.

Dan dirut PLN pun terpaksa bermain di dua panggung, panggung depan dan panggung belakang.

MAGELANG, 23 NOPEMBER 2022.

Oleh: Ahmad Daryoko 
Koordinator INVEST

IJM Turut Belasungkawa Atas Musibah Gempa Cianjur

Tinta Media - Dr. Erwin Permana dari Indonesia Justice Monitor (IJM) menyatakan turut berbelasungkawa atas musibah gempa di Cianjur.
 
“Indonesia Justice Monitor (IJM) menyatakan turut berbelasungkawa dan keprihatinan yang amat dalam atas terjadinya musibah ini,” tuturnya dalam acara Aspirasi Rakyat: Gerak Cepat! Jangan 'Rem Blong' Atasi Musibah Cianjur, melalui kanal You Tube Indonesia Justice Monitor, Senin (21/11/2022).
 
Erwin melanjutkan, meski musibah ini akan menambah penderitaan bagi masyarakat khususnya rakyat miskin yang tinggal di daerah Cianjur tetapi hendaknya kita bisa menghadapi dengan penuh kesabaran dan rida dengan qada yang datang dari Allah Swt.
 
“Hanya dengan cara ini saja kita dapat menghadapi musibah ini dengan tenang sehingga tidak menimbulkan masalah baru,” tandasnya.  
 
Menurut Erwin, pelajaran yang bisa diambil adalah betapa pun manusia tetaplah makhluk yang lemah, karena itu tidak pada tempatnya bertindak durhaka kepada Allah Swt. Zat yang menciptakan alam semesta manusia dan kehidupan ini.
 
“Semakin banyak musibah mestinya semakin mendorong kita untuk semakin taat kepada-Nya dengan jalan melaksanakan syariah-Nya yakni meninggalkan semua yang dilarang-Nya dan menjalankan semua yang diwajibkan-Nya,”
 
 Penolakan terhadap syariat Allah, ujar Erwin, yaitu dengan tetap membiarkan kemaksiatan dalam berbagai aspek kehidupan semacam L68T, ekonomi ribawi, budaya pornografi, korupsi dan sebagainya adalah bukti nyata dari sikap durhaka yang dimaksud .
 
“Menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan penanganan secepatnya menolong korban dan memberikan bantuan logistik yang diperlukan termasuk mengkaji secara menyeluruh konstruksi bangunan yang ada agar musibah serupa tidak memberikan dampak terlalu besar di masa yang akan datang,” serunya.
 
Erwin juga berharap kepada umat Islam untuk mengulurkan  bantuan apa saja yang bisa diberikan. “Islam menganjurkan kepada umatnya untuk peduli terhadap penderitaan saudaranya dan dilarang berpangku tangan,” tandasnya.
 
Ia berharap, musibah ini bisa menghapus dosa para korban, mengantarkan kepada derajat syahid untuk yang meninggal.
 
“Dan memberikan hikmah kepada kita semuanya untuk semakin tunduk dan taat kepada Allah Swt. Zat yang menciptakan alam semesta ini baik dalam kehidupan berbasis  keluarga maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Jagalah Allah dengan Berjuang Menegakkan Khilafah Maka Allah Akan Menjaga Kita

Tinta Media - Ada satu nasihat yang pernah disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sahabat junior, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, berikut potongan hadits tersebut yang penuh makna,

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ

“Jagalah hak Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi, no. 2516 dan Ahmad, 1:293. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Disebutkan dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam (1:462), yang dimaksud menjaga hak Allah di sini adalah menjaga batasan-batasan, hak-hak, perintah, dan larangan-larangan Allah. Yaitu seseorang menjaganya dengan melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, dan tidak melampaui batas dari batasan-Nya (berupa perintah maupun larangan Allah). Inilah yang disebutkan dalam firman Allah,

هَذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ ,مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ

“Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada Setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya), (yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat.” (QS. Qaaf: 32-33)

Pendek kata menjaga Allah adalah dengan mentaatiNya. Melaksanakan seluruh perintahNya dan menjauhi seluruh laranganNya.

Hanya saja penjelasan tema ini selama ini biasanya terbatas pada aktifitas pribadi seperti:

Menjaga sholat, puasa, dan berbagai kewajiban lain. Menjaga perut dan kemaluan. Menjaga hati dan lisan. Menuntut ilmu dll. Memang perkara perkara ini mutlak harus dilakukan seorang muslim.

Sementara terkait perjuangan membela dan menegakkan Islam biasanya belum disinggung secara khusus. Mungkin karena dulu sistem khilafah yang menjadi sandaran sistem Islam kaffah masih eksis. Namun saat sekarang ini ketika khilafah yang menjamin teraihnya ketaatan kaffah itu tidak ada maka hal ini penting untuk ditegaskan.

 Bahwa salah satu yang terpenting di samping mentaati Allah sebagaimana sudah dijelaskan oleh para ulama sebelumnya, adalah berjuang menegakkan khilafah. Tentu kewajiban terpenting ini akan merupakan bentuk penjagaan kepada Allah yang besar dan akan berdampak pada penjagaan Allah kepada kita. Karena itu merupakan bentuk ketaatan terbesar.

Maka jagalah Allah dengan Berjuang menegakkan khilafah maka Allah akan menjaga kita dan memudahkan segala urusan kita. Wallaahu a'lam.[]

Ustaz Abu Zaid 
Tabayyun Center 

JILBAB AJARAN ISLAM, MEMECAT GURU KARENA MENASEHATI SOAL JILBAB BEROTENSI DIJERAT PASAL PENISTAAN AGAMA

Tinta Media - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pihaknya bakal memecat guru yang menasehati mengenakan jilbab pada siswinya, jika mengulangi perbuatannya. Pernyataan itu disampaikan kepada wartawan di sela-sela event Borobudur Marathon 2022 kategori Bank Jateng Tilik Candi, Minggu (13/11/2022).

Ganjar menyebut pihaknya sudah meminta guru yang bersangkutan, Suwarno (54) untuk menandatangani surat pernyataan. Kasus bermula saat siswi kelas X SMA Negeri 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, dinasehati guru matematikanya untuk mengenakan jilbab.

Peristiwa itu terjadi saat S mengikuti mata pelajaran di kelas pada Kamis (3/11) pekan lalu. Buntutnya, orang tua siswa mengadu ke Polres Sragen.

Sementara itu, guru SMAN 1 Sumberlawang Suwarno sudah meminta maaf soal peristiwa ini. Suwarno mengaku hanya berniat memberi nasihat kepada siswi tersebut.

"Karena ada satu anak yang belum memakai jilbab itu tadi. Tapi sebelumnya saya tidak pernah menyampaikan itu. Tapi karena ada anak yang malu ke masjid tidak jilbaban itu, saya menyampaikan secara spontanitas," ujar Suwarno.

Suwarno selain mendidik, menjadi guru yang mengajarkan ilmu agama, juga sedang memberikan nasehat agama. Suwarno telah mengamalkan hadits Rasulullah SAW yang bersabda:

"Agama itu adalah nasihat. Kami (para shahabat) bertanya: Untuk siapa (Ya Rasulullah) beliau menjawab; Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya serta pemimpin-pemimpin ummat Islam dan juga bagi orang Islam umumnya."

(HR. Muslim).

Suwarno menasehati selain kewajiban agama, juga menjadi hak siswi. Bagaimana kalau motif tidak mengenakan jilbab (menutup aurat), karena ketidaktahuan siswi? Bukankah, menjadi hak siswi yang beragama Islam, untuk tahu kewajiban mengenakan jilbab?

Lain soal kalau siswi tersebut bukan muslim. Tak ada kewajiban Suwarno untuk menasehati, tak ada hak siswi non Muslim untuk mengetahui kewajiban mengenakan jilbab.

Orang tua siswi semestinya berterima kasih kepada guru, karena selain mengajari ilmu matematika juga mengajari ilmu agama. Bahkan, ilmu agama yang akan menyelamatkan putrinya dari jilatan api neraka. 

Menutup aurat dan mengenakan jilbab adalah kewajiban agama. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

[QS : Al Ahzab : 59]

Karena itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tidak usah sok-sok-an mengancam memecat guru yang memberi nasehat tentang Jilbab. Wanita itu harus menutup aurat, bukan telanjang apalagi ditonton banyak orang dalam adegan video porno.

Meski Ganjar Pranowo penyuka video porno, tapi dia tetap tak punya hak mengkerdilkan ajaran Islam yang memerintahkan wanita menutup aurat (mengenakan jilbab). Kalau dilakukan, Ganjar dapat dijerat pasal 156 A KUHP, karena telah menistakan ajaran Islam tentang jilbab, melalui tindakan memecat guru yang menasehati siswi muslimah untuk mengenakan jilbab. [].

Oleh : Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat, Aktivis Islam

https://heylink.me/AK_Channel/

Wajah Buruk dari Sistem yang Buruk

Tinta Media - Buka dulu topengmu, buka dulu topengmu. Kan kulihat wajahmu, kan kulihat wajahmu.

Lirik lagu tersebut seperti menggambarkan kondisi sistem yang saat ini sedang mencengkeram negeri ini dan dunia.

Wajah buruk dari sistem yang buruk ini sudah berulang kali ditampakkan. Salah satunya yang dilansir oleh Kumparannews (13/11/2022), satu keluarga di Perumahan Citra Garden I Ekstention Kalideres, Jakarta Barat tewas diduga karena kelaparan.

Jasad satu keluarga yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan tersebut, yakni seorang bapak berinisial RG (71), anak berinisial DF (42), ibu berinisial KM (66), dan paman berinisial BG (68). Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menyebut, dari hasil pemeriksaan dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, keempat orang yang tewas itu sudah lama tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Mereka sudah meninggal sejak tiga minggu yang lalu, sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.

Menurut tetangga terdekat, keluarga tersebut sudah tinggal di lokasi selama 20 tahun lebih. Mereka dikenal tertutup, tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar. Bahkan, dengan saudaranya tidak berkomunikasi sampai 20 tahun.

Kejadian di atas lagi-lagi membuka topeng wajah kapitalisme sekuler yang rusak dan merusak ini. Masyarakat dalam kapitalisme sekuler hanyalah terdiri dari individu-individu saja. Makanya, pola hubungan bertetangga bersifat individualisme, tidak ada kepedulian antara individu yang satu dengan individu lainnya. 

Kasus ini juga menampakkan betapa lemahnya peran pemimpin dalam mengurus rakyat. Pemimpin dalam kapitalisme sekuler selalu abai terhadap kebutuhan rakyat, tetapi sangat peduli terhadap kepentingan para kapital. Rakyat dipaksa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Individu-individu dalam sistem kapitalisme sekuler sangat lemah. Di samping itu, masyarakatnya tidak peduli satu sama lain, dan tidak adanya perlindungan dari negara dalam bentuk kepedulian terhadap warga negara.

Berbeda dengan sistem Islam yang berasal dari Sang Pencipta dan Sang Pengatur alam semesta. Perhatian terhadap individu-individu sangat kuat. Sebagai contoh, dalam hal bertetangga. Islam sangat memuliakan tetangga. Bahkan, di dalam Islam, setiap orang diwajibkan untuk berbuat baik kepada tetangga. 

Sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." (HR. at-Tirmidzi). 

"Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya dan bagikan kepada tetanggamu." (HR. Muslim). 

"Tidak beriman yang tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangga sebelahnya kelaparan." (HR. Bukhari).

Tidak akan ada satu keluarga meninggal akibat kelaparan dalam sistem Islam. Negara wajib memastikan setiap individu dalam masyarakat Islam terpenuhi kebutuhannya, baik pangan, sandang, dan papan. Juga dalam hal kesehatan, pendidikan, dan keamanan. 

Sebagai contoh, teladan kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab dalam mengurus urusan rakyat. Beliau sampai blusukan hingga tengah malam untuk melihat secara langsung, rakyatnya sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya atau tidak. Beliau sadar bahwa seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban kelak di Yaumil Hisab. 

Nabi saw. bersabda, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya." (HR. Bukhari).

Kepemimpinan dalam Islam adalah bersemangat untuk melayani dan mengayomi rakyat, dan berbuat seadil-adilnya untuk kepentingan rakyat. Tidak ada bentuk kezaliman dari pemimpin kepada rakyatnya.

Betapa indah jika Islam diterapkan secara total dalam segala aspek kehidupan. Kebutuhan rakyat akan terpenuhi. Kesejahteraan bukan lagi mimpi. Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam pun akan terwujud nyata.

Wallahualam bissawwab.

Oleh: Naina Yanyan
Pegiat Literasi

Follow IG@tintamedia.web.id

Opini Tokoh

Parenting

Tsaqofah

Hukum

Motivasi

Opini Anda

Tanya Jawab