Sadar Politik, Wajib bagi Umat Islam - Tinta Media

Sabtu, 27 April 2024

Sadar Politik, Wajib bagi Umat Islam

Tinta Media - Hingga kini, kondisi dunia Islam masih terpuruk, semua negeri-negeri Muslim masih terjajah dengan Bangsa Barat. Terjajah dalam tinjauan politik luar negeri (internasional) dan politik dalam negeri (regional).

Hal ini, seperti Israel melakukan serang Rafah, terlihat 22 orang termasuk Ibu hamil dan anak gugur. Israel telah melakukan serangan udara hampir setiap hari di Rafah. Serangan itu, pada hari Minggu ketika Amerika Serikat berada di jalur untuk menyetujui miliaran dolar bantuan militer tambahan untuk Israel.

Ternyata, serangan Israel pertama di Rafah membunuh seorang pria, istrinya, dan anak mereka yang berusia 3 tahun, menurut Rumah Sakit Kuwait di dekatnya, yang menerima mayat-mayat itu. “Wanita itu sedang hamil dan para dokter berhasil menyelamatkan bayinya,” kata pihak rumah sakit, dilansir dari Ahram Online pada Ahad (22/4/2024). https:// Republika. co.id/. Ini sekilas masalah dunia Islam dalam politik internasional.

Untuk problem politik dalam negeri (bersifat regional), Jakarta - Pria berinisial A (42) telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi karena membacok ibunya, L (61). Polisi akan mengetes kejiwaan A. Pemeriksaan kejiwaan pelaku A dilakukan oleh pihak Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Bersurat ke RS Polri, bakal periksa tersangka dari segi kejiwaannya," kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang, dilansir Antara, Senin (22/4/2024).Artikel detiknews, "Pria Cengkareng yang Tega Bacok Ibunya Akan Dites Kejiwaan" selengkapnya https://news.detik.com/berita. 

Kedua masalah ini, berkaitan dengan politik. Politik merupakan sebuah pemikiran yang berkaitan dalam pengurusan kepentingan masyarakat. Maka setiap manusia yang hidup dalam bermasyarakat perlu kesadaran politik. Sadar politik secara internasional maupun secara regional. Apasih politik dan sadar politik itu? Kenapa kita perlu sadar politik dalam hidup bermasyarakat? Bagaimana kita harus menyibukkan sadar atas dunia politik? 

Istilah politik secara umum berarti sebagai ilmu pengetahuan mengenai sistem pemerintahan. Atau segala urusan dan tindakan yang meliputi kebijakan, siasat pada pemerintahan maupun pada negara lain. Biasanya politik umum ini bersifat perebutan kekuasaan. Karena definisi politik umum ini bertindak sebagai ilmu yang menyangkut berbagai kemungkinan, perlu pembatasan yang bersifat kekinian. Makna politik ini keliru, sebab akan melahirkan sikap pragmatis (asas manfaat). Ini sesuai gambaran umum mengenai politik.

Berbeda dalam pandangan khas, sesuai aqidah Islam, frasa politik (siyasah) berarti sebagai upaya mengatur urusan umat, baik dalam atau luar negeri. Pelaksanaan ini dilakukan oleh negara (pemerintah) maupun oleh umat.  Secara bahasa (lughah), politik berasal dari kata sasa, yasuusu, siyasatan yang berarti mengurus kepentingan seseorang. Sesuai penyusun kamus al-Muhith, ia menyatakan bahwa politik dengan kalimat sustu ar-ra'iyata siyasatan artinya saya memerintahnya dan melarangnya. (lihat: Abdul Qadim Zalum, Pemikiran Politik Islam, Bangil: Al-Izzah, hlm.11).

Bahkan, aktivitas politik untuk peduli dengan kaum Muslim, mengenai kepentingan dalam mengatur, mengurusi dan mengetahui sikap penguasa bagi rakyatnya itu penting. Jika melihat penguasa yang zalim atas rakyat, perlu memberi peringatan. Inilah bentuk kesadaran politik bagi umat Islam. Tuntunan tegas ini sesuai dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa (bangun) di pagi hari, sementara perhatiannya kepada selain Allah, maka Allah akan berlepas diri dari orang itu. Dan barang siapa (bangun) di pagi hari, sementara tidak memperhatikan urusan kaum Muslim, maka tidak termasuk golongan mereka (kaum Muslim)." (HR. Hakim dan al-Khatib dari Hudzaifah ra).

 Sadar politik, setiap Muslim akan terpelihara dan terurus hanya dengan pemimpin kaum Muslim, yaitu oleh khalifah. Penguasa yang menerapkan aturan Allah SWT. Bukan pemimpin yang lain.Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Adalah Bani Israil yang mengatur urusan mereka adalah para Nabi. Bila wafat seorang Nabi, diganti Nabi berikutnya. Tetapi tidak ada lagi Nabi setelahku. Akan ada para khalifah." (HR. Muslim dari Abi Hurairah ra).

Berdasarkan hadits-hadits ini, maka sikap sadar politik itu fardhu atau wajib. Sadar politik berarti memperhatikan (memedulikan) bagi kaum Muslim. Hal ini berkaitan dengan peduli atas kepentingan mereka. Jika bersikap diam atau enggan memberi urusan bagi umat, akibatnya kelak tidak akan mencium bau surga, kenikmatan hidup yang abadi. Rasulullah saw bersabda: 

"Seseorang yang ditetapkan Allah (dalam kedudukan) mengurus kepentingan umat, dan dia tidak memberikan nasihat kepada mereka (umat), dia tidak akan mencium bau surga." (HR. Bukhari dari Ma'qil bin Yasar ra).

Kenapa kita perlu sadar politik dalam hidup bermasyarakat? Sadar atas politik adalah kebutuhan yang mendesak. Tanpa adanya rasa sadar politik bagi masyarakat Muslim, maka mereka tidak akan tahu pentingnya Islam untuk kehidupan individu dan masyarakat. Pasti, tanpa adanya kesadaran politik menjadikan sulitnya melaksanakan nilai-nilai Islam yang agung ini, alhasil keadaan umat semakin bertambah buruk. Terpenting, sadar politik itu harus ada bagi umat Islam agar keberadaannya terjamin. Berbeda, jika umat Islam tidak merasa sadar atas politik, berarti semakin mempercepat kehancuran kaum muslimin. Sehingga sarana upaya melanjutkan kehidupan Islam (berkembangnya dakwah Islam) nihil, tidak ada.

Bagaimana kita harus menyibukkan sadar atas dunia politik? Perlu kita ingat, bentuk sadar politik itu bukan hanya sebatas sadar melihat atas situasi-situasi politik, posisi pergolakan internasional, atau tahu berbagai mengenai peristiwa politik. Sejatinya semua perkara ini hanya sekilas upaya memahami politik. Makna "sadar politik" adalah upaya manusia dalam memahami mengenai cara memelihara urusannya. Secara praktis sadar politik artinya mengamati dunia sesuai sudut pandang khusus (tertentu) bagi seorang muslim, yaitu aqidah Islam.

Jadi, sikap menyibukkan sadar politik berarti selalu memperhatikan kepentingan kaum Muslim, tahu cara menolak tindakan aniaya penguasa dan mencegah serangan musuh terhadap kaum Muslim. Seperti cara mengatasi Israel melakukan serangan Rafah, terlihat 22 orang termasuk Ibu hamil dan anak gugur. Umat Negeri Palestina adalah saudara muslim. Mereka butuh bantuan. Apakah bantuan mereka hanya bentuk materi (obat-obatan, dana, pakaian dan doa atau perlunya solusi melalui perdamaian antara Palestina dan Israel dengan model solusi dua negara (two state solution)? 

Cara mengatasi Palestina dijajah oleh Zionis Israel melalui materi dan perjanjian damai antara dua negara tersebut hanya solusi yang semu. Meski negeri Palestina membutuhkannya, tapi mereka hanya merasa bantuan hanya sebatas emosi. Adapun solusi yang tepat bagi mereka, kita perlu memahami konstelasi politik global. Jika kita memahami hakikat konstelasi politik internasional, berarti kita tahu mengenai peta politik global bisa mengusir musuh dari negeri Islam. Metode dan cara yang bisa kita lakukan adalah dengan bantuan pasukan perang (jihad) dari negeri Islam, dan pemerintahan Islam (khilafah). Maka, mengikuti perkembangan politik dunia adalah fardhu (wajib) bagi umat Islam.

Selain itu,  Pria Cengkareng yang Tega Bacok Ibunya Akan Dites Kejiwaan, tidak cukup hanya sebatas periksa kesehatannya. Tapi perlu adanya pembinaan kepribadian pelaku berdasar pola pikir (aqliyah) Islam dan pola sikap (nafsiyah) Islam. 

Perlu pengontrolan masyarakat sesuai ajaran Islam. Seseorang yang bertindak kriminal harus diberi pelajaran, berupa peringatan agar bisa terjera (berhenti) tidak mengulangi lagi. Sanksi yang tepat berupa melalui penegakkan hukum sebatas penjara. Sebab, jika biasanya keluar dari penjara mereka mengulang tindak kriminal kembali.

 Penting, selalu memberi perhatian atas kondisi umat Islam, terutama melihat perilaku pemerintah atau penguasa terhadap rakyatnya. Menyeru agar penguasa siap menerapkan aturan Islam, saat mengatur urusan rakyat. Sikap ini termasuk bentuk "sadar politik" melalui kalimat yang hak bagi penguasa yang zalim. Hal ini, Rasulullah saw bersabda:

"Barang siapa melihat penguasa yang zalim, melanggar janji Allah, menghalalkan yang Allah haramkan, berperilaku dosa, dan melakukan permusuhan terhadap hamba-hamba Allah, lalu (yang menyaksikan itu) tidak melakukan perubahan, baik dengan ucapan maupun perbuatan, maka Allah berhak memasukkannya ke dalam (neraka)."

Semua kriminal masyarakat akan hilang dengan cara penerapan aturan dengan sistem Islam, yaitu sistem Khilafah Islamiyah. Status sadar politik bagi umat ini adalah fardhu kifayah, sedangkan bagi penguasa adalah fardhu 'ain. Wallahu a'lamu bishawwab.

Oleh: Rohmadi
Aktivis Muslim
 

Tentang Penulis:

Rohmadi, sebagai guru dan pustakawan di Ma'had Bustanul Quran Assuryaniyah Bekasi. Email: ashadiqghazi@gmail.com. Penulis buku "Obat Sakit TBC (Tekanan Batin Cinta), tahun 2022. 


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :