Akibat Aturan Diserahkan Pendeta, Pakar Ekonomi Islam: Rakyat Eropa Menderita Luar Biasa - Tinta Media

Rabu, 23 Februari 2022

Akibat Aturan Diserahkan Pendeta, Pakar Ekonomi Islam: Rakyat Eropa Menderita Luar Biasa

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1JlSE5JtD3GqV2U44L_b4HXs41QhiT0Ba

Tinta Media - Pakar Ekonomi Islam Dwi Condro Triono, Ph.D. menjelaskan bahwa rakyat Eropa beratus-ratus tahun mengalami penderitaan luar biasa karena aturan dari pendeta.

“Rakyat Eropa mengalami penindasan secara ekonomi beratus-ratus tahun. Mengalami penderitaan yang luar biasa dari raja yang berkoalisi dengan pendeta,” tuturnya dalam acara Webinar Ekspo Rajab Jawa Timur, Bedah Buku Kritik Kapitalisme: Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam, Ahad (20/2/2022).

Menurutnya, penderitaan itu muncul karena pendeta  sebagai sumber aturan mengatasnamakan Tuhan. “Jadi pendeta mengaku bahwa aturan yang dikeluarkan itu atas nama Tuhan. Padahal pendeta waktu itu hanya mengatasnamakan Tuhan. Sedangkan aturannya itu murni dari pendeta, bukan dari Tuhan,” jelasnya.

“Aturan ini membuat perjalanan masyarakat Eropa selama beratus-ratus tahun mengalami penderitaan yang luar biasa,” imbuhnya.

“Aturan ini membuat perjalanan masyarakat Eropa selama beratus-ratus tahun mengalami penderitaan yang luar biasa,”imbuhnya.

Adam Smith

Dwi Condro mengatakan penderitaan rakyat Eropa ini mengalami titik balik saat kaum intelektual mulai sadar bahwa ada yang salah dari pengaturan selama ini diterapkan.

“Salah satu pelopor kesadaran itu adalah Adam Smith yang menulis buku The Wealth Of Nation yang terbit tahun 1776. Dari buku ini masyarakat Eropa matanya terbuka, bisa melihat salah satu penyebab ekonomi Eropa tidak bisa bangkit, tidak bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan. Karena ekonominya diatur oleh negara,” paparnya.

Adam Smith, lanjut Dwi Condro, menyebut merchantilisme. Inti merchantilisme adalah ekonomi harus diatur negara, tidak boleh dibiarkan bebas di tangan masyarakat, di tangan swasta, di tangan individu.

“Solusi yang ditawarkan Adam Smith kalau rakyat Eropa akan merasakan kebahagiaan dan kesejahteraan adalah peran negara harus dihilangkan dalam ekonomi. Dan diserahkan kepada individu-individu, swasta, pelaku ekonomi secara bebas. Negara tidak boleh ikut campur,”terangnya.

Menurutnya, Adam Smith bisa menunjukkan kalau ekonomi  berjalan  bebas pasti pertumbuhan ekonomi akan melaju dengan sangat tinggi. Meski negara tidak ikut mengatur ekonomi, ekonomi akan berjalan secara teratur dengan sendirinya. Invisible hand akan mengatur mekanisme pasar seadil-adilnya.  

“Resep Adam Smith ini membuka mata masyarakat Eropa menuntut agar dibebaskan menentukan keinginannya sendiri dalam perekonomian, tanpa campur tangan negara. Semua terjun di dunia ekonomi sehingga terjadi kebangkitan ekonomi yang luar biasa. Ekonomi kapitalis dalam jangka 200 tahun sampai detik ini merajai dunia,” jelasnya.

“Tapi benarkah ekonomi kapitalis ini membawa berkah?”tanya Dwi Condro.

“Orang orang tidak pernah menyangka  ternyata resep mekanisme  pasar bebas yang diberikan Adam Smith mengalami kegagalan luar biasa,”pungkasnya[]
Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :