Achmad Mu’it Bagi Tips Menulis Feature - Tinta Media

Kamis, 10 Februari 2022

Achmad Mu’it Bagi Tips Menulis Feature

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1CrQfO_xo0kootDmhAGn95nROzUJJ4PeY
Tinta Media - Bagi yang ingin belajar menulis feature (karangan khas), berikut  tips yang diberikan Jurnalis Achmad Mu’it.

“Pertama, membuat outline (kerangka tulisan). Outline terdiri dari pembuka tulisan, isi, dan penutup. Tujuan menulis outline, agar tulisan kita urut. Akibat tidak ada outline, penulis tidak dapat fokus dengan apa yang ditulisnya, kacaunya urutan cerita dan terjadi pengulangan yang tak perlu,” tuturnya kepada Tinta Media, Kamis (10/2/2022).

Kedua, lanjutnya, membuat title (judul) pada feature. “Title pada feature meskipun ditulis singkat, tetapi harus diupayakan puitis dan menyentuh perasaan,” tegasnya.

Ketiga,  penulis feature harus menentukan bagian awal yang akan diceritakan (lead). “Kita harus menguasai bahan dan mempunyai gambaran lebih dulu,” ungkapnya.

“Feature yang baik terletak pada paragraf pertamanya, yaitu lead. Mencoba menangkap minat pembaca tanpa lead yang baik, sama dengan mengail ikan tanpa umpan. Tujuan lead adalah menarik pembaca untuk mengikuti cerita dan membuka jalan bagi alur cerita,” jelasnya.

Keempat, menulis isi (body). Jika sudah berhasil menulis lead, maka menulis isi (body) menjadi mudah. “Kita tinggal meneruskan kisah sesuai dengan alur yang sudah ditentukan saat membuat outline,” tegasnya.

“Dalam menulis isi, setiap alinea menguraikan lebih rinci persoalan yang disebut alinea sebelumnya. Bahan cerita disajikan dalam alinea – alinea yang terpisah, secara lengkap. Gunakan alinea pendek. Paragraf atau alinea yang panjang hanya membuat pembaca segan pembaca. Potonglah alinea yang kelihatan terlalu panjang . Tulisan singkat dan sederhana . Hindari kalimat majemuk yang panjang, meskipun kadang kala memang benar menurut tata bahasa,” jelasnya.

Usahakan tulisan bukan hanya berisi informasi belaka, lanjutnya,  tapi juga diselingi deskripsi suasana, karakter sosok yang akan disampaikan, atau hal-hal ringan lainnya.

Kelima, penutup. Dalam feature setidaknya ada empat penutup.

“Pertama, penutup ringkasan. Sifatnya merangkum kembali cerita-cerita yang lepas untuk mengacu kembali ke teras,” paparnya.

Kedua, lanjutnya,  penutup penyengat. Penutup ini membuat pembaca kaget karena sama sekali tak menduga akhir ceritanya akan sedemikian rupa.

“Ketiga, penutup klimaks. Ini penutup biasa karena cerita yang disusun tadi sudah kronologis. Jadi penyelesaiannya jelas,” tegasnya.

Keempat, penutup menggantung. Cerita berakhir dengan mengambang. Ini bisa taktik penulis agar pembaca merenung dan mengambil kesimpulan sendiri, tetapi bisa pula masalah yang ditulis memang menggantung, masih ada kelanjutan, tapi tak pasti kapan.

“Untuk bisa membuat tulisan feature yang baik, tentu kita harus sering membaca tulisan feature orang lain,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :