101 Tahun Tanpa Khilafah, Prof. Aceng: Umat Jadi Pecundang - Tinta Media

Sabtu, 26 Februari 2022

101 Tahun Tanpa Khilafah, Prof. Aceng: Umat Jadi Pecundang

https://drive.google.com/uc?export=view&id=14o-A2E121TbswAAVY8lNeJcRLxbOruYe

Tinta Media - Merefleksi 101 tahun pasca runtuhnya khilafah, Guru Besar Linguistik Forensik Prof. Dr. Aceng Ruhendi menilai bahwa umat jadi pecundang.

“Kita harus jujur, sejak keruntuhan khilafah 101 tahun lalu hingga hari ini, posisi kita ini sebagai pecundang,  alias umat yang kalah,” tuturnya kepada Tinta Media, Jumat (25/2/2022).

Menurutnya, resiko dari ketiadaan khilafah tersebut, umat Islam selalu ditindas hampir dalam semua aspek kehidupan, baik politik, sosial, ekonomi, budaya, pendidikan, dan sebagainya. “Dengan kesadaran sebagai pecundang ini dan merasakan pahit getirnya menjadi korban penindasan, diharapkan bisa  mendorong kita untuk melakukan perlawanan, mengubah keadaan yang buruk dan terpuruk ini untuk kemudian meraih kemenangan,” tegasnya.

Menurut Prof. Aceng, peluang untuk itu kini kian terbuka,  ketika sistem kapiltalis sekuler yang dikembangkan oleh musuh-musuh  anti khilafah dan syariat Islam terbukti gagal mensejahterakan dan mendamaikan. Bahkan tampak kian mengalami proses pembusukan.

Satu Solusi

Prof. Aceng menilai, untuk bisa keluar dari kemelut dan kebangkrutan sistem kapitalis sekuler ini, solusinya pasti dan hanya satu sistem illahiyah yang mewujud dalam kerja nubuwah. Artinya, yang berhak mengatur alam semesta ini hanya Sang Pencipta Tunggal, yakni Allah SWTt.

“Kita, sebagai makhluk tidak  memiliki saham sepeserpun dalam proses penciptaan alam semesta ini. Kita hanya wajib taat terhadap semua aturan Allah sebagaimana yang direalisasikan oleh Rasulullah dan para sahabatnya sebagai generasi terbaik sepanjang zaman,” ungkapnya.

Menututnya, tak ada pilihan lain. Sekecil apapun posisi umat Islam, umat Islam harus segera memastikan kontribusinya terhadap kebangkitan Islam secara sistemik dan kaffah ini.

“Sudah menjadi keniscayaan sejarah dan merupakan salah satu wujud keimanan kita, bahwa dengan atau tanpa keterlibatan kita, sesuai dengan janji Allah dan Rasul-Nya, sistem khilafah akan tegak di era akhir zaman ini. Dan syariat Islam akan wujud dalam seluruh aspek kehidupan,” tandasnya.

Kendati demikian, menurut Prof. Aceng, sepanjang sejarah berkuasanya kekhalifahan Islam yang hampir berlangsung 13 abad, tak semuanya berlangsung mulus dan ideal. Ada masa berjaya dan ada periode surut.

“Dari situlah kita harus belajar untuk kepentingan langkah ke depan, agar pengalaman pahit tak terulang dan pengalaman manis bisa kita teladani dan realisasikan,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :