101 Tahun Tanpa Khilafah, Pengamat: Keruntuhan Khilafah menjadi Pangkal Malapetaka yang Menimpa Dunia Islam - Tinta Media

Sabtu, 26 Februari 2022

101 Tahun Tanpa Khilafah, Pengamat: Keruntuhan Khilafah menjadi Pangkal Malapetaka yang Menimpa Dunia Islam

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1Dmte8wIvQk53H4d220zXu3nq1c5bIp2A

Tinta Media - “Keruntuhan Khilafah dahulu, menjadi pangkal timbulnya berbagai malapetaka yang menimpa Dunia Islam,” tutur Pengamat Politik Internasional Umar Syarifuddin menanggapi 101 tahun runtuhnya khilafah kepada Tinta Media Rabu (23/2/2022).

Karena itu, menurutnya, bangkitnya kembali Dunia Islam dari keterpurukannya pun hanya mungkin melalui tegaknya kembali Khilafah. “Kini dunia muslim menghadapi segala bentuk ancaman, khususnya neoliberalisme dan neoimperialisme," ujarnya.

Ia mengatakan, adanya keruntuhan Khilafah pada 28 Rajab 1342 H, benar-benar telah melenyapkan pemerintahan berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW dari muka bumi ini.

"Akibatnya, sejak saat itu hingga sekarang segala problem kaum Muslim makin meningkat. Bahkan makin bertambah. Musuh-musuh kaum Muslim dulu gemetar ketakutan karena berpikir akan menghadapi kaum muslim yang dipimpin oleh seorang Khalifah yang gagah berani. Namun sekarang justru berani dan lancang menodai tempat-tempat suci kaum Muslim dan melecehkan manusia paling mulia, Sayyidina Muhammad SAW," bebernya.

Umar pun menyatakan bahwa semua itu didengar dan dilihat langsung oleh para penguasa Muslim yang tetap diam saja bak patung. "Meski mereka memegang kekuasaan atas umat yang paling besar di dunia ini, memiliki militer paling besar dan kekayaan terbanyak di antara umat-umat yang ada," lanjutnya.

Ia menggambarkan bahwa Daulah Khilafah akan mengakhiri politik luar negeri yang penuh nuansa kelemahan dan ketertundukan ini, diganti dengan pola baru dengan dasar Islam. Berdasarkan syariah Islam, Khilafah akan membangun hubungan dengan negara-negara lain baik di bidang ekonomi, politik, budaya atau pendidikan.

"Dalam seluruh urusan luar negeri, Khilafah akan memastikan bahwa dakwah Islam bisa disampaikan kepada seluruh umat manusia dengan cara yang terbaik,"paparnya.

Ia juga menuturkan bahwa Daulah menerapkan politik luar negeri berdasarkan metode (thariqah) tertentu yang tidak berubah, yakni dakwah dan jihad. Metode ini tidak berubah meskipun para penguasa Negara Islam berganti.

"Metode ini tidak berubah sejak Rasulullah saw. mendirikan Negara di Madinah, sampai keruntuhan Khilafah Islam," tegasnya.

Umar menceritakan bahwa Rasulullah ketika di Madinah, beliau menyiapkan tentara dan memprakarsai jihad untuk menghilangkan berbagai bentuk halangan fisik yang mengganggu dakwah Islam. Kaum kafir Quraisy, adalah salah satu hambatan fisik yang menghalangi penyebarluasan Islam, sehingga harus diperangi.

"Rasulullah berhasil menyingkarkan hambatan fisik dari institusi pemerintahan kaum kafir Quraish dan kabilah-kabilah lain di Jazirah Arab, hingga Islam menyebar luas ke seluruh penjuru dunia," pungkasnya.[] Nita Savitri
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :