Tinta Media - Merefleksi 101 Tahun runtuhnya Khilafah, Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim S.E., M.Si., Ak., CA menyatakan dunia dihantui krisis ekonomi pasca runtuhnya Khilafah.
“Sejak runtuhnya Khilafah, dunia senantiasa dihantui oleh krisis ekonomi nasional dan global,” tuturnya kepada Tinta Media, Selasa(22/02/2022).
Menurutnya, setiap krisis selalu menambah derita rakyat dan kelaparan. “Menurut Laporan State of Food Security and Nutrition tahun 2021 ada sekitar 1 Milyar penduduk dunia dilanda kelaparan dan 50 % itu terdapat di Benua Asia,” ungkapnya.
Padahal menurut Ustaz Arim, di benua Asia ini sumber daya alamnya melimpah ruah. “Termasuk di Indonesia, negara yang terkenal dengan zamrud kathulistiwa karena alamnya indah dan kaya SDA tapi rakyat banyak yang kelaparan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan jumlah kemiskinan di Indonesia masih sangat tinggi. “Kemiskinan masih di atas seratus juta. Kekayaan alam yang melimpah ruah hanya dinikmati segelintir orang. Sistem Ekonomi kapitalis telah menyebabkan monopoli dan ekploitasi SDA untuk kepentingan para oligarki sehingga rakyat jadi korban keserakahan dan kezaliman para kapitalis yang kerjasama dengan rezim yang zalim,” ungkapnya.
Menurutnya akar masalah krisis ekonomi Indonesia dan krisis global adalah sistem ekonomi kapitalis dan rezim yang serakah serta tidak amanah. “Karena itu, solusinya adalah hentikan penerapan sistem ekonomi kapitalis dan ganti pemimpin serakah dan zalim. Ganti sistem ekonomi kapitalis dengan sistem ekonomi Islam dan ganti rezim yang serakah dan zalim serta khianat, dengan pemimpin yang amanah dan peduli umat. Inilah solusi terbaik karena sistem ini berasal dari Allah SWT penciptaan manusia,” tegasnya.
Ustadz Arim menyampaikan bukti ketika dunia dikuasai oleh Khilafah yang menerapkan syariat Islam secara kaffah termasuk di dalamnya sistem ekonomi. “Selama kurang lebih 13 abad lamanya Khilafah mampu mewujudkan kesejahteraan bagi umat manusia baik muslim maupun non-muslim dan ini diakui oleh sejarawan non muslim,” bebernya.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi Islam bertumpu kepada politik ekonomi Islam. “Yaitu memberikan jaminan kepada setiap individu untuk dapat pemenuhan kebutuhan pokoknya baik sandang, pangan dan papan mau kebutuhan pokok pendidikan, kesehatan dan keamanan. Kedua, membantu setiap individu utk bisa memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier,” jelasnya.
“Kebijakan politik itu tercermin dalam aturan kepemilikan dan pengelolaan SDA menurut Islam,” lanjutnya.
Ia menyampaikan bagaimana sistem tersebut bisa diterapkan? “Sistem ekonomi Islam secara kaffah dan politik ekonomi Islam hanya bisa diwujudkan dalam satu institusi politik yang menerapkan syariat Islam secara kaffah yaitu Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah,” paparnya.
“Karena itu momentum ini harus kita gelorakan untuk menghancurkan sistem ekonomi kapitalis dan menegakkan sistem ekonomi Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah ala minhajin nubuwwah,” pungkasnya.[] Raras