Sekjen PBB Akui Tak Berdaya Hentikan Genosida di Palestina, Pamong Institute: Ini Lempar Handuk - Tinta Media

Minggu, 14 April 2024

Sekjen PBB Akui Tak Berdaya Hentikan Genosida di Palestina, Pamong Institute: Ini Lempar Handuk


Tinta Media - Menanggapi pernyataan Sekjen PBB Antonio Guteres bahwa PBB tak berdaya hentikan genosida di Palestina, Direktur Pamong Institute Wahyudi El-Maroky menyatakan bahwa ini lempar handuk.

"Saya pikir ini sudah, bahasanya lempar handuk," tuturnya dalam Bincang Bersama Sahabat Wahyu : PBB Menyerah Hanya Khilafah yang Bebaskan Palestina, Selasa (2/4/2024) di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu.

Menurutnya, tugas PBB itu untuk menjamin keamanan di dunia, perdamaian di dunia. "Tugas dia, kalau ada peperangan, memfasilitasi dan mencegah terjadinya perang," ujarnya.

Ia memandang, dibentuknya PBB yang berasal dari LBB (Liga Bangsa-Bangsa), kemudian menjadi PBB ini, tujuan utamanya adalah untuk supaya tidak terjadi perang dunia ketiga, setelah perang dunia kesatu dan kedua terjadi dan banyak korban.

"Saya pikir, PBB sudah lempar handuk (menyerah). Dia (Antonio Guteres) mengatakan bahwa untuk menghentikan genosida di Palestina itu tidak mampu lagi ditangani dan diserahkan kepada orang-orang yang berkuasa.

Menurutnya, ini membuka mata dunia bahwa fungsi PBB mandul, tak bisa diharapkan. "Mungkin PBB juga bagian dari konspirasi dunia untuk memusuhi umat Islam," ucapnya.

Faktanya, Roky melanjutkan, ketika terjadi kezaliman terhadap umat Islam, PBB tidak bisa berfungsi. "Tapi coba kalau ada negara-negara muslim yang melakukan pelanggaran, dia (PBB), lebih efektif untuk menekan. Nah, ini menurut saya, persoalannya di situ," tandasnya

Kedua, lanjutnya, kalau berharap kepada penguasa-penguasa dunia (seperti dikatakan Sekjen PBB), bergantung pada penguasa-penguasa dunia, dunia hari ini menggantungkan harapan perdamaian itu pada negara-negara adidaya, dalam hal ini Amerika.

"Negara yang mengaku punya Hak Asasi Manusia, paling toleran, negara demokrasi, bahkan punya hak veto. Ini menunjukkan bahwa Amerika juga dalam posisi anti Islam dan memusuhi Islam," tegasnya.

Dia (Amerika) hanya marah kepada pihak-pihak yang tidak memusuhi Islam, kalau ada negara yang memusuhi Islam dia anggap itu tidak apa-apa.

"Pembantaian di Gaza, umat Islam dibantai, dia (Amerika) anggap tidak apa-apa. Ada satu warga negara dia misalkan tergores ataupun dibunuh, maka dia mengatakan yang membunuhnya adalah teroris," bebernya.

Ini menunjukkan bahwa memang ketidakadilan itu tampak ketika yang berkuasa adalah negara sekuler. Dalam hal ini, Amerika yang menjadi negara adidaya.

"Kedua, ideologinya adalah ideologi kapitalis, yang sangat sekuler, dan tentu sangat rasis, sangat greedy (rakus), sangat culas, dan sangat rusak," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :