Akidah Islam, Solusi Mengatasi Tawuran Antarpelajar - Tinta Media

Sabtu, 12 Maret 2022

Akidah Islam, Solusi Mengatasi Tawuran Antarpelajar

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1IcCEsssAmk9tuAlJ2seGr4xqbdPuiAKx

Tinta Media - Berita terjadinya tawuran antarpelajar setiap tahunnya mewarnai media massa. Tawuran antarpelajar seakan-akan sebuah warisan turun-temurun yang entah sampai kapan berakhir. Berulangnya kasus tawuran antarpelajar harus menjadi evaluasi penguasa, khususnya pada sistem pendidikan nasional.

Tawuran antarpelajar saat ini bukan sekadar unjuk jati diri, siapa yang lebih kuat, tetapi sudah mengarah pada tindakan kriminal, yaitu penggunaan senjata tajam. Di banyak kasus, tawuran antarpelajar sampai mengakibatkan korban meninggal. Hukuman bagi para pelaku tawuran hingga saat ini tak menimbulkan efek jera. Maka, selayaknya perilaku ini segera dihentikan oleh semua pihak.

Pelajar SMP di Semarang pada Senin (14/2/2022), tertangkap saat sedang berhadapan dengan lawannya untuk melakukan tawuran. Berkat laporan dari masyarakat, aksi tawuran berhasil digagalkan oleh Polres Semarang. Polisi menangkap 8 orang pelajar yang membawa senjata tajam (sajam) jenis sabit dan sabuk gir motor. Polisi menduga, peralatan tersebut akan dipergunakan dalam tawuran.

Sedangkan di Depok, pada Minggu (27/02/2022), Polres Metro Depok mengamankan 7 orang ABG yang membawa 2 celurit dan 2 parang. Pihak kepolisian memantau akun IG geng Lapendos Junior saat mereka melakukan live IG. Polisi curiga karena terlihat mereka membawa senjata tajam dan segera meluncur ke TKP pada pukul 03.15 WIB. Para ABG mengakui bahwa motif mereka mencari lawan karena tertantang sebuah komentar pada saat melakukan tayangan langsung. Tersulut emosi, mereka mencari orang yang menantang mereka untuk melakukan tawuran.

Tawuran sudah menjadi trend yang mengakar. Pemahaman keliru bahwa 'ga tawuran ga keren, ga jantan ataupun ga eksis' telah tertanam dalam benak sebagian pelajar. Mereka butuh pengakuan atas jiwa remaja yang sedang berkembang. Hal ini terkadang membuat emosi mereka yang belum stabil gampang tersulut. Inilah permasalahan yang harus bisa diuraikan oleh pemerintah, pihak sekolah, dan orang tua.

Saat ini, berbagai program pendidikan telah dibuat untuk menekan munculnya berbagai aksi tawuran antar pelajar, termasuk pengawasan dari pihak TNI dan Polri. Sayangnya, hal tersebut masih belum mampu menyelesaikan permasalahan tawuran antar pelajar. Memang dibutuhkan usaha yang sangat keras agar budaya yang mengarah pada tindakan kekerasan, bahkan menghilangkan nyawa ini bisa dihentikan.

Akidah Islam harus menjadi pondasi bagi kurikulum pendidikan karena ketaatan dan ketundukan manusia sebagai mahluk (ciptaan) kepada Khalik (Pencipta).

Jika sejak awal para pelajar mampu memahami konsep dasar akidah Islam, maka mereka akan menyadari bahwa kehidupan di dunia akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Kesadaran terhadap menjaga nyawa manusia akan tumbuh karena hal tersebut menjadi bagian yang sejak awal ditanamkan dalam dunia pendidikan. Berharganya nyawa seorang manusia dan keharaman menghilangkan nyawa manusia disebutkan Allah Swt. dalam Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 32.

Tak hanya sekolah dan negara yang bertanggung jawab, orang tua pun harus dibekali kemampuan dalam mendidik anak-anaknya. Para orang tua harus menyadari bahwa peran mereka bukan sekadar mencari nafkah atau mengurusi rumah tangga, tetapi mendidik anak-anaknya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Allah Swt.

Sayangnya, pendidikan berbasis akidah Islam hanya ada dalam negara yang serius menerapkan Islam secara kafah. Penerapan ideologi sekularisme di negeri mayoritas muslim ini, tak akan mampu menyelesaikan permasalahan tawuran antarpelajar. Walaupun mengerahkan berbagai ahli dan membuat peraturan untuk menghentikan tawuran antarpelajar, tetap saja hal itu akan terjadi. Hal ini karena pondasi ideologi sekularisme tidak menjadikan agama sebagai aturan turunan dalam mengelola kehidupan masyarakat.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-A’raf (7) ayat 96, yang artinya:

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”

Sebagai muslim, maka keyakinan terhadap janji Allah pasti terbukti. Sudah jelas sekali, hanya akidah Islam yang pantas menjadi pondasi dalam mengatur urusan manusia. Akidah Islam mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan manusia yang saat ini belum terurai, termasuk menghentikan tawuran antar pelajar.

Oleh: Ummu Haura’
Pemerhati Masalah Remaja

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :