Tinta Media - Sejak keruntuhan khilafah 3 Maret 1924, sekitar 101 tahun yang lalu, Cendekiawan Muslim Rochmat S. Labib menilai bahwa dunia mengalami penderitaan di bawah sistem kapitalisme.
"Dunia, termasuk kaum Muslimin, didominasi sistem Kapitalisme. Semua orang tahu, kondisi dunia mengalami penderitaan yang luar biasa di bawah sistem kapitalisme," tuturnya kepada Tinta Media, Senin (21/2/2022).
Ustaz Labib menuturkan, sistem ekonomi yang dibangun oleh Barat saat ini telah gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. “Yang terjadi adalah ketimpangan yang luar biasa," ujarnya.
Ia mengutip data Human Development Report 2006 yang menyebut 10 persen orang terkaya di dunia saat ini menguasai 54 persen aset dan kekayaan.
Menurutnya, diterapkannya sistem sekuler kapitalisme ini tidak hanya berdampak pada sistem perekonomian, namun masalah moral juga mengalami dekadensi. "Persoalan moral, mengalami dekadensi yang luar biasa. Karena hanya memfokuskan pada harta dan materi, maka abai dalam masalah moral, bahkan banyak perilaku yang keluar dari fitrah manusia, seperti LGBT dan lain-lain," paparnya.
Ustaz Labib menilai nasib umat Islam lebih mengenaskan. “Negeri-negeri mereka kaya raya, namun banyak dikuasai dan disedot oleh Barat. Baik melalui penjajahan militer, seperti Afghanistan, Irak, dan lain, melalui utang dan ivestasi," ujarnya.
Ia mengatakan ini semua terjadi karena asas kapitalisme dan sekularisme. “Memisahkan agama dari kehidupan. Termasuk Islam. Maka, semua hukum dan aturan hanya bersumber dari akal dan hawa nafsu manusia yang terbatas," katanya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa penderitaan di dunia ini akan berakhir jika terbebas dari sistem kapitalisme. "Jika dunia ingin berubah dan keluar dari penderitaannya, maka harus membebaskan diri dari sistem kapitalisme," pungkasnya.[] Nur Salamah