Islam Menyelesaikan Kasus Pembunuhan Sadis - Tinta Media

Rabu, 01 November 2023

Islam Menyelesaikan Kasus Pembunuhan Sadis



Tinta Media - Satreskrim Polres Indramayu mengungkap pembunuhan sadis yang dilakukan ibu kandung, kakek, dan paman terhadap korban Muhammad Rauf, bocah berusia 13 tahun di Kabupaten Subang. Korban tewas akibat dianiaya oleh tiga pelaku N (40), ibu kandung; Warim, kakek; dan Suganda, paman. (iNews.id)

Kasus pembunuhan anak oleh keluarga, terutama orang tua, bila ditelusuri jumlahnya semakin banyak. Harusnya ini menjadi peringatan bagi negara dan masyarakat untuk semakin membenahi persoalan sosial, khususnya problem keluarga di tanah air. Sebab, hal ini menunjukkan semakin banyak keluarga yang mengalami malfungsi dan disharmonisasi. Peran ayah dan ibu sebagai pengayom anak justru malah berubah menjadi pelaku kekerasan pada anak. Selain itu, saat ini semakin banyak pula keluarga yang hidup dengan hubungan yang tidak harmonis, termasuk relasi orang tua dengan anak.

Namun, melihat  perkembangan dari hari ke hari, kelihatannya negara seperti kurang peduli dengan persoalan tersebut. Negara lebih fokus pada pembangunan infrastruktur, pengembangan pariwisata dan memasukan investasi asing, sedangkan kondisi sosial masyarakat semakin amburadul. Akhirnya, warga berjalan sendiri, nyaris tanpa support dari negara.

Hal ini bisa terjadi karena banyak faktor, di antaranya:

Pertama, faktor ndividu, dalam hal ini orang tua. Banyak orang dewasa mau menikah, mau punya anak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk membangun keluarga. Dari namanya saja, keluarga itu harus dibangun. Relasi anak dengan orang tua harus dibangun, diciptakan agar harmonis. Akan tetapi, realitanya banyak orang dewasa tidak pernah bepikir kalau pernikahan dan mempunyai anak itu membutuhkan ilmu dan kesiapan mental.

Kedua, faktor lingkungan. Kondisi masyarakat saat ini yang Individualis, hedonis, flexing, dan kurangnya silah ukhuwah menyebabkan kontrol masyarakat atau amar makruf menjadi berkurang, bahkan hilang. 

Padahal, Allah berfirman di Surah Al-Ashr ayat 3

"Kecuali orang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

Sistem kehidupan kapitalisme yang diterapkan negara, menjadikan kondisi ekonomi berpengaruh pada kehidupan keluarga. Hari ini, kalau melihat perhitungan yang dilakukan Bank Dunia, ada sekitar 110 juta warga Indonesia berada dalam garis kemiskinan. Rakyat harus menghidupi diri mereka sendiri, minim support dari negara. Ini menambah tekanan untuk keluarga, khususnya orang tua.

Peran orang tua dalam mendidik anak sangat besar. Orang tua harus mempersiapkan diri dengan konsep keluarga yang benar, yaitu Islam, memahami hak dan kewajiban suami-istri, juga sebagai orang tua, serta hak-hak anak. Orang tua juga harus memahami cara menghadapi anak, mengedepankan kasih sayang, dan melandasinya dengan iman. 

Namun, hari ini cara berpikir sekulerisme sudah menggusur agama. Padahal, landasan keimanan itu akan jadi pondasi kehidupan keluarga yang sehat dan kuat. Masyarakat harus memahami makna bersyukur, bersabar, dan nempunyai cara pandang yang benar tentang musibah danmakna kebahagiaan.

Islam telah memberikan petunjuk bagi setiap muslim  dalam membangun keluarga yang bahagia. Adapun tuntunannya sebagai berikut:

Pertama, setiap muslim harus membangun pemahaman, kecendrungan, serta tolak ukur terhadap kehidupan di atas landasan keimanan dan ketakwaan, sehingga keluarga memahami bagaimana menyikapi berbagai problem kehidupan dengan benar, sabar, tawakal, dsb.

Kedua, rekatkan keluarga dengan ketaatan pada Allah. Caranya, jadikan syariat Islam sebagai aturan dalam keseharian, menilai baik dan buruk berdasarkan halal dan haram, bukan hedonisme. Selain itu, umat harus mempererat silaturahmi kepada sanak saudara dan silah ukhuwah kepada teman dan jiran tetangga.

Ketiga, bangun hubungan antar-anggota keluarga dengan kasih sayang dan tolong-menolong dalam kebaikan, tidak mudah marah, tetapi mudah memaafkan.

Keempat, negara memberikan sanksi yang tegas agar pelakunya jera dan kejadian serupa tidak terulang.

Oleh: Muhammad Nur
Intelektual Muslim
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :