PROTES KERAS NARASI DAKWAH DIKAITKAN DENGAN TERORISME - Tinta Media

Sabtu, 20 November 2021

PROTES KERAS NARASI DAKWAH DIKAITKAN DENGAN TERORISME

PROTES KERAS NARASI DAKWAH DIKAITKAN DENGAN TERORISME

Oleh : Eggi Sudjana Mastal
Ketua TPUA

Tintamedia -- Saat saya menjadi salah satu narasumber dialog di tvOne, Selasa (9/11/2021), saya mengajukan protes keras atas adanya narasi mengaitkan kotak amal dengan jaringan terorisme. Patut diduga kotak amal sumber dana teroris adalah bagian dari skenario jahat untuk menyudutkan Islam.

Skenario jahat itu berulang pada kasus penangkapan Ustadz Farid Ahmad Okbah yang disebut mendirikan partai dakwah untuk menjadi tempat perlindungan jaringan Jamaah Islamiyyah. Suatu narasi yang juga tidak nyambung, terlihat amat jelas dipaksakannya, sebagaimana kotak amal yang dipaksa dikaitkan dengan jaringan terorisme , padahal kesimpulan dalam diskusi Catatan Demokrasi di TvOne tersebut bahwa TERORISME ITU TIDAK BERAGAMA KARENA BISA DI LAKUKAN OLEH SIAPA SAJA BAHKAN YANG TIDAK BERAGAMA SEKALIPUN .

Dalam diskusi di TV One, saya marah nama besar Sahabat Abdurahman bin Auf disebut secara vulgar dan dikaitkan dengan terorisme. Semestinya, densus 88 cukup menyebutkan inisial, walaupun itu terkait nama lembaga zakat, yang perlu Kita sadari bersama bahwa Terorisme tidak ada di ajarkan dalam essesnsi ajaran Islam .

Sekarang, bagaiman mungkin dakwah yang dilakukan dalam bentuk partai dalam hal ini Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), dikaitkan dengan Jemaah Islamiah, darimana kausalitasnya ? Jemaah islamiah itu sendiri apa ? teror yang sudah dilakukan apa ? korbannya siapa ?

Teror terbesar negeri ini adalah perampokan dana bansos untuk pandemi, itu dilakukan oleh menteri berasal dari kader PDIP. Teror terbesar selanjutnya, adalah Pejabat Cari Rupiah yang berbisnis PCR disaat pandemi yang meraup untung puluhan Triliyun Itu jelas korbannya, segenap rakyat Indonesia , mengapa Pemerintah berbisnis dengan Rakyatnya sendiri ???

Lagipula, saya benar-benar prihatin dengan kinerja densus 88. Sebagaimana dituturkan istri keluarga korban, densus 88 secara keji memasuki ruangan privasi, mengacak acak kamar dengan dalih mencari bukti-bukti, dan menerobos ruangan (kamar) santriwati tanpa mengindahkan norma dan keyakinan agama Islam. Apa densus 88 didesain untuk memerangi umat Islam ?

Dakwah adalah ajaran Islam yang mulia. Setiap umat Islam diwajibkan berdakwah. Narasi dakwah dikaitkan dengan terorisme dengan dakwah, sungguh sangat mengecewakan dan tuduhan sadis terhadap ajaran Islam.

Ustadz Farid Ahmad Okbah, Dr Ahmad Zain an Najah dan Dr Anung Al Hamad adalah pendakwah yang santun. Mereka, membina umat dengan ajaran Islam. Mereka, tidak pernah ngebom, melempar granat, atau meledakkan gedung dan fasilitas publik.

Mereka adalah pengemban dakwah yang dekat dengan umat. Mustahil, mereka teroris. Tuduhan terorisme, sangat menyakiti hati umat Islam.

Perlakuan densus 88 sangat tidak bermartabat. Bukan hanya menyalahi prosedur KUHAP, densus 88 juga mengabaikan keyakinan penjagaan kemuliaan muslimah yang menjadi bagian dari ajaran Islam.

Saya meminta dengan penuh Hormat kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi kinerja densus 88. Saya juga meminta, Kapolri memastikan keselamatan Ustadz Farid Ahmad Okbah, Dr Ahmad Zain an Najah dan Dr Anung Al Hamad. []

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :