Jurnalis: Tak Boleh Ada Stigma Negatif terhadap Jihad dan Khilafah - Tinta Media

Sabtu, 27 November 2021

Jurnalis: Tak Boleh Ada Stigma Negatif terhadap Jihad dan Khilafah

Jurnalis: Tak Boleh Ada Stigma Negatif terhadap Jihad dan Khilafah

Tinta Media -- Jurnalis Joko Prasetyo sependapat dengan Fatwa MUI yang menyatakan, tidak boleh ada stigma negatif terhadap jihad dan khilafah.

“Sebagaimana  yang MUI nyatakan. Jadi, tidak boleh ada stigma negatif terhadap jihad dan khilafah. Pernyataan itu karena pada dasarnya bahwa jihad dan khilafah itu ajaran Islam,” ungkapnya dalam Bincang Tabloid Media Umat edisi 301 Fatwa MUI: Khilafah Ajaran Islam di kanal YouTube Follback Dakwah, Rabu (24/11/2021).

Menurutnya, fatwa MUI ini harus dipahami oleh umat Islam bahwa stigma negatif artinya tidak boleh melakukan persekusi dan pembubaran pengajian-pengajian.

Sehingga pernyataan Menteri Agama yang memberikan statement bahwa khilafah itu sebagai sumber bencana, apabila dikaitkan dengan fatwa MUI, menurut Om Joy, sapaan akrabnya, bisa merupakan penistaan terhadap agama Islam. “Termasuk juga Hasto yang menyatakan khilafahisme dan komunisme. Seolah Hasto ingin menyatakan khilafah itu isme, padahal sudah clear dari MUI bahwa khilafah itu adalah ajaran islam bukan buatan manusia,” ujarnya.

Om Joy menilai, meskipun yang telah dinistakan adalah khilafah, namun sebetulnya Hasto telah menista  Islam. “Karena salah satu ajaran Islam sama juga dengan Islam itu sendiri,” tegasnya.

Menurutnya, khilafah itu bukan semata-mata salah satu kewajiban dalam Islam tetapi sebagai tajul furudh (mahkota kewajiban) karena banyak aturan Islam yang mustahil tegak atau tidak bisa tegak tanpa adanya khilafah.

“Semua mazhab bilangnya fardhu kifayah bahkan ada yang menyatakan tajul furudh. Betapa pentingnya khilafah, tapi oleh rezim Jokowi dinista sedemikian rupa,” pungkasnya. [] Nur Pujianto

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :